Langsung ke konten utama

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

 


Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan.

Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830.

Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo.

Pangeran Diponegoro  lahir di Yogyakarta pada 11 November 1785 dengan nama asli Raden Mas Mustahar. Sang kakek Sultan Hamengkubuwono II kemudian menggantinya menjadi Raden Mas Ontowiryo.  Dalam Perang Jawa Diponegoro menurut Peter Carey sebagaimana ditulis Ahmad Mansur Suryanegara dalam buku Api Sejarah, didukung oleh 108 kiai, 31 hadji, 15 syekh, 12 pegawai penghulu Yogyakarta dan 4 kiai guru tasawuf.

Dalam perang ini Belanda mengalami kerugian cukup besar hingga mempengaruhi kondisi perekonomiannya, termasuk harus menghentikan sementara Perang Padri di Sumatera yang dipimpin Tuaku Imam Bonjol untuk memfokuskan pasukan membedung perlawanan sang pangeran yang diangkat oleh rakyat dengan gelar Soeltan Abdoel Hamid Eroetjakra Moekminin, Sjaijjidin Panatagama, Chalifah Rasoeloellah ing Tanah Djawa tersebut.

Secara finansial Belanda dilanda kerugian hingga sebesar 20 juta gulden, sebuah angka yang fantastis dan tidak sedikit. Ini turut berpengaruh terhadap kemampuan logistik pasukan Belanda menghadapi perlawanan di daerah lainnya karena krisis kas biaya perang.

Jika dikonversi 1 gulden setara dengan harga 1 gram emas. Saat itu total pendapatan Pemerintahan Hindia Belanda pertahun hanya 2 juta gulden. Maka perang Diponegoro menghabiskan 10 tahun APBN Hindia Belanda dalam 5 tahun saja. Dahsyat sekali.

Selain finansial korban jiwa di pihak Belanda menurut B.H.M Vleke dalam Nusantara A History Of Indonesia menderita kerugian besar 15.000 serdadunya mati. Diantaranya 8.000 serdadu kulit putih. Sedangkan 7.000 lainnya serdadu pribumi bantuan dari raja-raja yang mendukung penjajah. Saat perang ini Belanda dipimpin Letnan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Hendrik Merkus de Kock.

Perang yang dimulai sejak 20 Juli 1825 tersebut berakhir dengan siasat licik Belanda mengajak berunding Pangeran Diponegoro pada 28 Maret 1830 kemudian menangkapnya. Diponegoro diasingkan ke Manado kemudian ke Makassar,  tepatnya di tahan di Benteng Fort Rotterdam hingga wafat pada pukul 06.30 pagi pada tanggal 8 Januari 1885, 170 tahun silam.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 87/TK/1973 tanggal 6 November 1973, Pangeran yang merupakan putra sulung dari Sultan Hamengkubuwono III, raja ketiga di Kesultanan Yogyakarta tersebut dianugerahi gelar sebagai Pahlwan Nasional.

Rumah Merpati 22, 12 Januari 2025. 14:04

#MariBerbagiMakna #30HariBercerita #30HBC2513 #reHATIwan #reHATIwanInspiring #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi @30haribercerita @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring

www.rehatiwan.blogspot.com


Referensi :

https://id.wikipedia.org/wiki/Diponegoro diakses 12 Januari 2025

https://www.kompas.com/stori/read/2024/09/12/213000079/dampak-perang-diponegoro-bagi-belanda  diakses 11 Januari 2025

https://kumparan.com/sejarah-dan-sosial/ragam-dampak-perang-diponegoro-yang-penting-untuk-dipelajari-21CRwkAFOu1 diakses 11 Desember 2025

Ahmad Mansur Suryanegara , 2009. Api Sejarah Jilid 2. Salamadani Pustaka Semesta. Bandung

Salim A Fillah, 2022. Kisah-Kisah Pahlawan Nusantara. Pro-U Media. Yogyakarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...