Saya kurang ingat persisnya kapan,
dua anak kucing berwarna sapi (hitam putih) dan mujair itu mulai sering bermain
diteras rumah. Mungkin sekitar Januari 2022. Mereka datang tanpa induk dan
tidur dikursi sofa merah teras. Dua kucing jantan itu kemudian menganggap teras
dan sofa sebagai wilayahnya, walaupun saya tak melabelinya kucing saya.
Si hitam putih yang biasa saya
panggil Meng lebih sering nongkrong diteras, dari pada si Mujair yang datang
dan pergi. Setiap ada sisa ikan selalu menjadi jatah Meng. Bila Meng sedang
jalan-jalan ke halaman rumah tetangga dan melihat saya pulang, maka ia akan
lari datang menyambut.
Setahun kemudian hampir bisa
dihitung si Mujair datang. Si Meng menjadikan teras rumah wilayah kekuasaan. Seiring
kian besar dan insting sebagai kucing jantan mulai muncul mempertahankan
teritorialnya. Beberapa kali dalam sepekan wajib ada pertarungan antara Meng
dengan kucing tetangga. Kucing putih si Jek atau dua kucing oren lain. Mereka jauh
lebih tua dan besar, tempat perkelahiannya bisa di teras atau depan rumah. Ini
yang bikin gaduh para tetangga.
Saat saya tinggal libur lebaran
beberapa bulan, sempat Meng menghilang dan teras rumah terlihat dikuasai oleh
kucing betina tiga warna dengan satu anak berwarna oren, kadang datang pejantan
oren mengunjungi. Rupanya mereka ini telah bersekutu mengusir Meng. Setelah
saya melakukan upaya agar sekutu ini angkat kaki, beberapa minggu kemudian Meng
Pulang. Saya kira Meng sudah minggat selamanya.
Awal Oktober 2024 lalu Meng
sempat tidak mau makan. Nafsu makannya hilang terhadap ikan, daging ayam, juga dry food dan wet food kemasan yang saya berikan. Setelah coba konsultasi di Pet
Shop, makannya disuap pakai suntikan/spuit, diberi obat sariawan dan antibiotik.
Sehari kemudian makan kembali normal.
14 November 2024 tiba-tiba
sepanjang hari Meng tertidur dan berjalan gontai. Setelah dicek pada lehernya
terdapat luka dan matanya tertutup penuh “belek” kotoran mata. Saya coba
bersihkan dengan cairan infus, tetes betadin pada luka dan mata diberi obat.
Makan pun saya bantu dengan spuit. Kondisi tidak berubah, malahan Meng untuk
Pip dan Pup sembarangan dipojok teras, yang bisanya dilakukan entah dimana
diluar pagar.
19 November 2024 setelah saya suap makan
dengan spuit, bersihkan dan obati mata dan luka lehernya, ia terlihat melangkah
lemah keluar pagar rumah. Saya berpikir biarlah mungkin ia ingin berjemur
disinar matahari pagi setelah beberapa hari hanya tertidur dan berjalan gontai
ganti posisi diteras rumah. Ternyata itu terakhir kali saya melihatnya, hingga
kini Meng belum juga kembali.
Terima kasih Meng atas penggalan cerita dan kenangan. Dari interaksi dengannya, saya lebih sering menonton video cats lover pada kanal youtube dan tiktok hingga bisa mengenal lebih jauh dunia kucing. Jika panjang umur, teras rumah masih terbuka dan sampai saat ini masih tak bertuan. Sesekali ada kucing yang datang dan pergi memakan sisa ikan yang sengaja saya simpan dipojok pintu pagar sebagaimana kebiasaan saya pada Meng.
Rumah Merpati 22, 21 Januari 2025. 05:59
#MariBerbagiMakna
#Buku #BukuPenadanKita #reHATIwan #reHATIwanInspiring #30HariBercerita
#30HBC2521 #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi @30haribercerita @rehatiwan
@inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring
Komentar
Posting Komentar