Langsung ke konten utama

021 [PERGINYA SI MENG]



Saya kurang ingat persisnya kapan, dua anak kucing berwarna sapi (hitam putih) dan mujair itu mulai sering bermain diteras rumah. Mungkin sekitar Januari 2022. Mereka datang tanpa induk dan tidur dikursi sofa merah teras. Dua kucing jantan itu kemudian menganggap teras dan sofa sebagai wilayahnya, walaupun saya tak melabelinya kucing saya.

Si hitam putih yang biasa saya panggil Meng lebih sering nongkrong diteras, dari pada si Mujair yang datang dan pergi. Setiap ada sisa ikan selalu menjadi jatah Meng. Bila Meng sedang jalan-jalan ke halaman rumah tetangga dan melihat saya pulang, maka ia akan lari datang menyambut.

Setahun kemudian hampir bisa dihitung si Mujair datang. Si Meng menjadikan teras rumah wilayah kekuasaan. Seiring kian besar dan insting sebagai kucing jantan mulai muncul mempertahankan teritorialnya. Beberapa kali dalam sepekan wajib ada pertarungan antara Meng dengan kucing tetangga. Kucing putih si Jek atau dua kucing oren lain. Mereka jauh lebih tua dan besar, tempat perkelahiannya bisa di teras atau depan rumah. Ini yang bikin gaduh para tetangga.

Saat saya tinggal libur lebaran beberapa bulan, sempat Meng menghilang dan teras rumah terlihat dikuasai oleh kucing betina tiga warna dengan satu anak berwarna oren, kadang datang pejantan oren mengunjungi. Rupanya mereka ini telah bersekutu mengusir Meng. Setelah saya melakukan upaya agar sekutu ini angkat kaki, beberapa minggu kemudian Meng Pulang. Saya kira Meng sudah minggat selamanya.

Awal Oktober 2024 lalu Meng sempat tidak mau makan. Nafsu makannya hilang terhadap ikan, daging ayam, juga dry food dan wet food kemasan yang saya berikan. Setelah coba konsultasi di Pet Shop, makannya disuap pakai suntikan/spuit, diberi obat sariawan dan antibiotik. Sehari kemudian makan kembali normal.

14 November 2024 tiba-tiba sepanjang hari Meng tertidur dan berjalan gontai. Setelah dicek pada lehernya terdapat luka dan matanya tertutup penuh “belek” kotoran mata. Saya coba bersihkan dengan cairan infus, tetes betadin pada luka dan mata diberi obat. Makan pun saya bantu dengan spuit. Kondisi tidak berubah, malahan Meng untuk Pip dan Pup sembarangan dipojok teras, yang bisanya dilakukan entah dimana diluar pagar.

 19 November 2024 setelah saya suap makan dengan spuit, bersihkan dan obati mata dan luka lehernya, ia terlihat melangkah lemah keluar pagar rumah. Saya berpikir biarlah mungkin ia ingin berjemur disinar matahari pagi setelah beberapa hari hanya tertidur dan berjalan gontai ganti posisi diteras rumah. Ternyata itu terakhir kali saya melihatnya, hingga kini Meng belum juga kembali.

Terima kasih Meng atas penggalan cerita dan kenangan. Dari interaksi dengannya, saya lebih sering menonton video cats lover pada kanal youtube dan tiktok hingga bisa mengenal lebih jauh dunia kucing. Jika panjang umur, teras rumah masih terbuka dan sampai saat ini masih tak bertuan. Sesekali ada kucing yang datang dan pergi memakan sisa ikan yang sengaja saya simpan dipojok pintu pagar sebagaimana kebiasaan saya pada Meng.

Rumah Merpati 22, 21 Januari 2025. 05:59

#MariBerbagiMakna #Buku #BukuPenadanKita #reHATIwan #reHATIwanInspiring #30HariBercerita #30HBC2521 #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi @30haribercerita @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring

www.rehatiwan.blogspot.com











Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...