Desember seakan menjadi ritual tahunan bagi hujan dan memungut aksara di sela-sela rintik gerimis nya. Kemarin adalah Desember ke tiga saya mengikuti tantangan 30 Hari Menulis rutin harian dalam #Gerimis30Hari (Gerakan Menulis Rutin 30 Hari) oleh @gerimis30hari.
Ada dua alasan penting kenapa saya turut dalam even ini : pembiasaan dan pengabadian.
Pembiasaan dalam artian memacu diri untuk kembali rutin disiplin menulis. Berat memang jika dijadikan beban, ringan bila dibuat bahagia. Kadang sesuatu kebaikan perlu dipaksakan agar terbiasa, tulis sebuah majalah lama yang masih terngiang hingga kini bagi saya.
Membiasakan menulis apa saja dan tak peduli berapa yang kasih lambang love ❤ atau like. Mengulik sedalam apapun ide di kepala dan memungut seberapa saja aksara yang menyangkut di ujung pena. Pengikut even ini diawal hingga lebih 600an, artinya ada ratusan tulisan mereka di instagram yang bisa kita baca untuk memantik ide tulisan.
Pengabadian dalam arti tulisan seberapa receh pun akan dihimpun menjadi sebuah buku yang mengabadikan juga persahabatan ekosistem menulis selama sebulan itu. Tiap membuka instagram selalu yang pertama muncul tulisan-tulisan positif. Sangat beda suasananya dengan bulan tanpa even 30 Hari Menulis.
Walau musim hujan yang kadang suasana rintik gerimis membuat manja dan ingin bermalasan, selalu saja gagal dengan kemauan mengabadikan aksara dalam beragam kata.
Alhamdulillah sampul dua buku bersama itu turun bersama rintik hujan kemarin. Semua akan berbunga dengan indah, berbuah dengan manis pada masanya. Terima kasih @ellunarpublish_
dan teman-teman pena #gerimis30hari🌧️.
Rumah Merpati 22, 10012025, 15:15
#reHATIwan #reHATIwanInspiring #MariBerbagiMakna #MemungutKataKata #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@gerimis30hari @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar