Langsung ke konten utama

[SEJARAH SEDANG BERGERAK]

Hari ini, Rabu 27 November 2024 sejarah sedang bergerak. Ada 545 kepemimpinan daerah provinsi maupun kabupaten/kota yang sedang menentukan nasibnya untuk 5 tahun kedepan, 2024-2029.

Ini pillkada serentak terbesar yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia dengan melibatkan seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Ada 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Ada pengecualian untuk provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan UU nomor 13 tahun 2021 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilakukan penetapan bukan pemilihan. Begitu pula kabupaten/kota di DKI Jakarta sesuai dengan UU nomor 29 tahun 2007 tentang pemerintahan provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia dilakukan penetapan. 

Hampir semua daerah terlibat dengan hiruk-pikuk pilkada. Apalagi tensi kian meningkat sejak masa kampanye dia bulan terakhir. Dan kian memuncak sepekan masa kampanye pamungkas dengan kampanye akbar yang melibatkan massa yang banyak. 

Hari tenang 24-26 November menjadi waktu yang membuat dag dig dug jantung para pasangan calon mendekati hari pemilihan. Seakan setiap detik sangat berharga memburu, mempertahankan dan memastikan suara rakyat akan memberi mandat dalam hari pencoblosan 27 November 2024 ini. 

Ada 1.557 pasangan calon (paslon) yang berebut kursi kepala daerah. 103 paslon gubernur dan wakil gubernur, 1.169 paslon bupati dan wakil bupati serta 285 paslon walikota dan wakil walikota yang berebut suara rakyat. Ada 37 Pilkada dengan paslon tunggal melawan kotak kosong. 1 paslon Pilgub (provinsi Papua Barat), 31 paslon Pilbup dan 5 paslon Pilwalkot. 

Mereka akan merebut suara dan mandat dari 203 juta pemilih. Berdasarkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 terdapat 203.657.354 pemilih. Dengan pemilih laki-laki sebanyak 101.654.993 orang atau 49,91% dan pemilih perempuan sebanyak 102.111.361 orang atau 50,9% pemilih. Pemilih pemula dibawah 30 tahun berjumlah 61.108.169 orang atau 30,01%.

Para pemilih dari generasi Z sebanyak 25,69% atau 52.318.841 pemilih dan generasi milenial sebanyak 33% atau 67.731.281 pemilih. Ada generasi X berjumlah 55.069.832 pemilih atau 27,04%, generasi baby boomer berjumlah 25.799.756 pemilih atau 12,67% dan generasi pre-boomer berjumlah 2.737.644 pemilih atau 1,34%.

Sejarah kepemimpinan didaerah sedang bergerak, bukan hanya melibatkan calon pemimpin semata, tapi juga ratusan juta rakyat yang memiliki hak suara. Sejarah juga akan mencatat seperti apa karakter pemilih dan pemimpin yang akan lahir dari pilkalda ini. 

Tidak ada yang perlu disalahkan jika pemimpin berkapasitas tidak terpilih, karena seperti itulah karakter mayoritas masyarakat di daerahnya dan menjadi pekerjaan rumah besar jika ingin memperbaikinya guna merebut kepemimpinan lima tahun lagi. Perjuangan dan gerakan kebaikan tidak pernah usia, saat menang apalagi tertunda. Dan nafas perlawanan tak akan terhenti  hingga janji kemenangan tiba pada waktunya. 

Menyerah pada keadaan bukan pilihan, karena kemenangan milik mereka yang berjuang. Selamat memilih rakyat Indonesia. Selamat datang para pemimpin daerah. Semangat berjuang tak kenal henti bagi semua yang menghendaki perbaikan untuk negeri ini. Dan sejarah sedang dan akan terus bergerak menemui manusia-manusia yang mencatatkan sejarahnya. 

Rumah Merpati 22, 27 November 2024

IWAN Wahyudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[GURU ITU...]

Guru itu air... Kelembutan yang menetes tiada henti Pelan nun syahdu menembus otak bebal Jernih memenuhi penampang sanubari Bening mengalirkan kehidupan kekal Guru itu api... Semangat yang membara tiada jeda Pengobar obor ditengah gulita Pelita yang menyala menembus ruang-ruang hampa Selalu tegak melintasi lini masa Guru itu mutiara... Walau tersembunyi dalam dasar samudera Gelap dalam hening, riak ombak permukaan Terbuang dari riuh pemuji pesona Tak tertipu oleh lembar rupiah memuakkan Guru itu Bumi... Pemilik sabar tiada tepi Sesak dengan ulah-ulah manusia Genggam lentik yang selalu merayu Mendayu dalam dekapan ilmu Guru itu mentari... Lintasan kedisiplinan tanpa pamrih Mendung dan gulita awan tak menghalangi Terus dalam konsisten mengitari rotasi Memberi hangat dan cahaya sejak dinihari Guru itu udara... Perajut butir-butir kasih tanpa balas Budi Penyulaman tenun cinta tanpa bayaran Memberi apa yang murid butuhkan Tanpa memandang status sana sini Guru itu Nilai... Bukan

[SELAMAT HARI GURU]

  Era sekarang pasti kalian semua punya guru. Walau cuma guru Sekolah Dasar, jika pendidikan kalian kandas ditengah jalan karena satu dan lain hal. Atau guru non formal/informal, seperti guru ngaji atau pelatihan bagi kalian yang sama sekali tidak menyicipi bangku sekolah. Sepertinya tak mungkin kalian tak punya guru sama sekali hingga titik ini bukan? Ada beberapa pengertian apa itu guru dari asal katanya. Apalagi jika membandingkan kata guru dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Jika dilihat dari fungsi dan perannya tak bisa diwakilkan dengan satu kata, "guru" itu saja. Secara etimologi kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan orang yang mengajar (pengajar, pendidik, ahli didik). Dalam bahasa jawa, sering kita mendengar kata „guru‟ diistilahkan dengan “digugu dan ditiru”. Kata “digugu” berarti diikuti nasehat-nasehatnya. Sedangkan “ditiru” diartikan dengan diteladani tindakannya. Sementara itu dalam bahasa Inggris terdapat kata yang semakna dengan kata gur