Siapa manusia yang tak pernah menemui kegagalan?. Adakah orang di muka bumi ini yang tak pernah merasakan kegagalan?. Selevel para nabi dan rasul pernah berhadapan dengan kegagalan. Padahal mereka urusan resmi Sang Pencipta dengan segala talenta dan tentu keimanan yang jauh melebihi kita semua.
Kegagalan bukan sebuah aib atau catatan hitam. Ia hanya kerikil kecil yang membuat terjungkal atau tubuh ini terjatuh saat berjalan. Mungkin juga akan meninggalkan luka, baik yang akan sembuh sesaat atau perlu terapi berkepanjangan. Tapi, apakah luka itu akan menghapus tujuan kemana kita berjalan? Atau luka itu mematahkan langkah kaki yang belum usai melaksanakan perannya? Bahkan apakah luka itu kemudian membuat kita trauma untuk berjalan kembali, kemudian bersama lumpuh memeluk keterpurukan.
Kegagalan itu hanya luka. Agar kita lebih berhati-hati untuk kemudian berjalan kembali. Bisa jadi itu bertanda salah jalan hingga tersesat pada sebuah setapak yang penuh dengan semak dan duri, agar menyadari berbalik kembali pada jalan yang sesuai dengan peta jalan. Boleh jadi sebuah keberlebihan dalam menempuh perjalanan, saking senang dan pandai kemudian menganggap remeh perjalanan hingga menghilang acuan bagaimana berjalan dengan baik dan benar. Macam berkendara motor dengan mengangkat roda depan atau menancap gas melebihi 120 km/jam.
Kegagalan cuma kita sendiri yang bisa memprediksi dan berdamai menyembuhkan lukanya. Silahkan memilih apakah kegagalan sebagai cerita menuju kesuksesan atau kegagalan menjadi tujuan akhir harapan yang direvisi ditengah jalan?
"Sesungguhnya Allah mencela orang yang lemah, oleh karena itu bangkitlah! dan apabila engkau kalah dalam suatu urusan maka ucapkanlah, 'Hasbiallah WA ni'mal wakil (cukup bagiku Allah dan Dia-lah sebaik-baik tempat berserah)".(HR.Abu Dawud).
Rumah Merpati, 13 November 2024
IWAN wahyudi
Komentar
Posting Komentar