Langsung ke konten utama

[SALAM PAGI 168 : MEMBASUH WAJAH]

 


Assalamu’alaikum Pagi

“Bila dengan membasuh wajah setiap bangun tidur membuat kembali segar, beruntunglah mereka yang berwudhu karena bukan semata ritual sebelum beribadah. Tapi, dapat menuai kesehatan dan wajah berseri hingga akhirat nanti.”

Setiap bangun di pagi hari, hampir semua manusia tak lupa dan melewatkan ritual membasuh wajah. Selain agar mempercepat “nyawa” terkumpul sempurna, juga kesejukan air yang menyentuh pori-pori kulit akan melahirkan kesegaran untuk memulai aktivitas panjang harian. Kebiasaan membasuh muka bukan cuma di pagi hari, juga bila akan keluar rumah baik siang, sore bahkan malam.

Bagi umat Islam setidaknya aktivitas membasuh wajah dilakukan minimal lima kali sehari dalam berwudhu untuk menunaikan shalat. Di mulai saat subuh hari hingga menjelang malam menutup semua kegiatan. Sebaian kita berwudhu kadang hanya menjadi hal biasa, sekedar syarat sebelum shalat.

“Wahai orang beriman, apabila kalian hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai ke siku. Kemudian sapulah kepala kalian dan basuhlah kaki kalian sampai pada kedua mata kaki.” (QS. Al-Maidah: 6)

 Bila menelisik pesan-pesan penting dari ritual berwudhu baik landasan nilai dalam Al-Qur’an, Hadits maupun penemuan ilmiah akan dijumpai hal luar biasa tentunya.

Saat membasuh wajah, air akan menjaga kestabilan dan kelembaban kulit. Bila kulit kering sangat rentan terinfeksi kuman. Ia menjadi pintu dalam peremajaan dan pencucian kulit, terutama bagian yang terhubung dengan dunia luar seperti pori kulit, rongga mulut, hidung dan telinga. Moktar Salem dalam bukunya “Prayers, A Sport the Body and Soul” menyebutkan bahwa berwudhu yang baik dan benar dapat mencegah kanker kulit. Kanker kulit bisa bermula dari bahan-bahan kimia yang menempel pada kulit kemudian meresap ke pori-pori kulit. Basuhan air wudhu akan melarutkan dan membuang bahan kimia tersebut.

Ketika air wudhu membasuh wajah ia dapat mencegah menuaan dini. Kotoran dan keringat yang ada di muka dan rambut akan tersapu, melancarkan peredaran darah dan menyegarkan kulit. Hal itu terjadi karena normalisasi suhu tubuh dari bertemunya suhu panas tubuh dengan suhu dingin/segar air.

Pada riset von Enrenfels mengungkap bahwa membasuh air segar saat berwudhu ke pusat saraf dapat menjaga kesehatan pusat saraf.  Pusat saraf paling peka terdapat pada area dahi, tangan dan kaki yang sensitif terhadap air.

Wajah yang berseri dan bahagia dari air wudhu membasuh dosa-dosa. Tetesan air wudhu tak hanya menyehatkan fisik tapi juga jiwa dan hati. Dari ‘Abdullah Ash-Shanaji ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda, “Apabila seorang hamba berwudhu lalu ia berkumur-kumur, maka keluarlah dosa-dosa dari mulutnya. Apabila ia menghirup air ke hidung dan mengeluarkannya, akan keluarlah dosa-dosanya dari hidungnya. Apabila ia mencuci wajahnya, akan keluarlah dosa-dosa dari wajahnya. Hingga dasa-dosa itu keluar dari kelopak matanya. Apabila dia mencuci dua tangannya, keluarlah dosa-dosa dari dua tangannya tersebut, hingga dosa-dosa itu keluar dari bawah kuku-kuku tangannya tersebut. Apabila ia mengusap kepala, maka keluarlah dari kepala itu dosa-dosanya, hingga ia keluar dari dua telinganya. Apabila ia mencuci dua kakinya, keluarlah dosa-dosa dari dua kakinya, sehingga dosa-dosa itu keluar dari bawah kuku-kuku kakinya. Kemudian perjalanannya dia ke masjid dan shalatnya juga menjadi tambahan untuk dia.” (HR. Imam malik, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Al-Hakim)

Wajah yang segar dan bercahaya dari membasuh wajah (berwudhu) bukan sebatas dirasakan di dunia saat berinteraksi dengan sesama semata, ia akan abadi dan menjadi saksi hingga ke akhirat nanti.

“Sesungguhnya umatku kelak akan datang pada hari kiamat dalam keadaan (muka dan kedua tangannya) kemilau bercahaya karena bekas wudhu. Karenanya, barangsiapa dari kalian yang mampu memperbanyak kemilau cahanyanya, hendaklah dia melakukannya (dengan memperlebar basuhan wudhunya).” (HR. Bukhari dan Muslim)

Yuk sedini mungkin dan sesering kali membasuh wajah (berwudhu) agar segar menyemangati, sejuk merona, bercahaya melampaui usia.

#AssalamualaikumPagi #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

07 [EMAS ACEH UNTUK INDONESIA] Gerimis Desember

  Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno berpidato di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), salah satu isinya meminta rakyat Aceh menyumbang untuk Republik yang masih rentan karena kekosongan kas negara. Kemudian para Teungku dan tokoh Aceh ikut turun tangan, diantaranya Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan pengaruhnya dan Teungku Nyak Sandang yang saat itu masih berusia 23 tahun, berinisiatif menjual emas dan tanah miliknya. Kemudian diikuti oleh para saudagar kaya Aceh hingga rakyat kecil pun banyak berkontribusi menyumbang emas yang disimpannya secara sukarela.   Pada akhir kunjungannya 20 Juni 1948 dari rakyat Aceh terkumpul 20 kilogram emas dan setidaknya tidak kurang 120 ribu dolar Singapura untuk membeli sebuah pesawat Dakota pertama milik republik yang diberi nama RI-001 Seulawah. (Buku “Pemuda Inspirasi Wajah Negeri” halaman 22-23). Banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara akhir bulan November lalu memakan korban lebih dari 900 jiwa meninggal ...

12 [BUKU KARYA KOMUNITAS] Gerimis Desember

  Buku karya para pegiat menulis tentu sudah biasa. Buku karya komunitas literasi, itu harus karena merupakan pembuktian. Buku tulisan komunitas menulis, tidak aneh. Yang malahan aneh jika komunitas menulis tidak memproduksi tulisan dan melahirkan buku karya. Bulan lalu alhamdulillah bersua dengan buku "Bukan Kisah Biasa, Perjalanan Cinta Para Pejuang Al-Qur'an" dan berjumpa salah seorang penulisnya Mbak Rahayu Praya Ningsih . Bukunya masih hangat, terbit bulan November lalu. Berisi 25 tulisan dari 14 penulis pegiat Al-Qur'an pada Graha Alquraniyah Mataram. Isinya terkait kisah-kisah inspiratif dan berenergi yang tercecer dari aktivitas mereka pada zona pengabdiannya tersebut. Walau saya dulu pernah membaca cemoohan seorang akademisi, "Nulis buku kok banyak sekali penulisnya?". Saya dalam hati bertanya balik, "Emang ada larangannya dan haram?". Mungkin si akademisi lupa ini buku, bukan jurnal yang punya batasan jumlah penulis. Selalu angkat to...

13 [SAKIT DAN MINDSET] Gerimis Desember

  Akhirnya harus konsultasi ke dokter setelah tiga hari mencoba survive dengan batuk dan radang tenggorokan. Biasa akhir-akhir ini penyakit musim cuaca tak menentu banyak mencari tempat di masyarakat, macam batuk, flu, radang, demam dan sekawanan nya. Dan saya beruntung beberapa dokter tempat meminta "racikan" penyembuh selalu memberi ruang bertanya dan dapat pencerahan lebih banyak dari waktunya memeriksa di atas ranjang pemeriksaan. Saya sampaikan, coba-coba saya lihat di dunia maya tentang sakit yang diderita. Terkait penyebab, gejala, efek samping dan pengobatannya. Si dokter memberi saran agar tidak sepenuhnya mengikuti hal itu. Sebab tanpa didasari pemeriksaan terhadap pasien yang membaca, tiap pasien tidak sama persis gejalanya. Apalagi kemudian video-video di media sosial itu mempengaruhi mindset dan alam bawah sadar hingga menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan berlebihan pada sakit yang di derita. Ujungnya kepikiran dan membuat tubuh lebih cepat drop. Kami tutup ...