Langsung ke konten utama

[SUNYI SEPI]

 


“Agak sunyi, namun lebih berarti. Sedikit sepi, tapi lebih baik begini. Dibanding riuh kalian dalam kamuflase kebohongan dan pengkhianatan.”

Betapa sering kita disesaki oleh dinamika kehidupan yang penuh dengan sorak-sorai saling meneriaki dalam berburu kekuasaan. Inilah jaman, dimana yang ramai ditampilkan pada khalayak menjadi pusat perhatian kemudian menjadi pilihan.

Begitu selalu kita diperdengarkan oleh orkestrasi yang tak merdu, tapi nyaring hingga mau tak mau telinga tak bisa disumbat. Suara rayu dan cumbu kesenangan fatamorgana yang diburu banyak orang hingga menjadi trend dan gaya hidup kekinian.

Alangkah penuhnya mata kita setiap saat dipertontonkan drama yang menyentuh hati dan menarik semua perasaan. Padahal itu bukan kenyataan, hanya fiksi yang dibangun mengelabui. Agar ketidaksetiaan menjadi jalan keluar atas perselingkuhan. Supaya dusta menjadi kebiasaan yang paling diterima atas alasan melawan kebohongan.

Kita butuh sedikit ruang tepi menjadi rest area. Menyerap lebih banyak energi kesadaran memilah siapa yang benar dan kamuflase. Mana yang asli dan imitasi.

Kita kekurangan kamar sepi tempat berkontemplasi. Menggali lebih dalam lagi dasar hati untuk mengukur perjalanan ini lebih jauh melenceng atau masih dalam garis yang bisa dimaklumi.

Kita selalu menghindari suasana sunyi. Dengan dalih hidup ini makhluk sosial yang berinteraksi, menjauhi sorotan dan pandangan tak berdasar atas label menutup diri. Bukankah saat sunyi diri akan banyak menyadari, pada saat seperti itulah lebih dekat dengan pemilik hati.

Hidup ini bukan sepi atau ramai, sunyi atau riuh. Ia perjalanan mana yang baik atau salah, siapa yang sadar atau gila, kesetiaan atau penyelewengan, candu atau ghirah  bahkan gelap atau terang.

 

Merpati 22, 24 Agustus 2024

IWAN wahyudi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...