Kenapa para penikmat kopi (bukan peminum kopi ya) tidak menyeruput gelasnya hingga tetes terakhir pada lima menit pertama? Karena mereka tau menyeruput kopi beda dengan minum air putih atau air es saat dahaga.
Menyeruput kopi memang paling enak ketika agak panas atau setidaknya hangat. Dari panas hingga hangat kuku ada rentang waktu, disitu nikmatnya kopi dirasakan. Saat telah hilang hangatnya, kopi tetap saja nikmat dicicip. Seakan hangatnya masih terbawa hingga sruput terakhir.
Begitu juga kehangatan saat berjumpa dengan sesiapa yang memiliki kesamaan dengan kita. Tak perlu 100% kesamaannya. Anak kembar indentik saja masih tetap memiliki sesuatu pembeda. Satu atau dua titik temu yang harus kita bangun untuk menghilangkan 1000 perbedaan sudah cukup untuk mencicipi kehangatan hubungan.
Perbedaan ideologi, asal daerah, strata sosial, jenjang pendidikan, usia, banyak asam garam pengalaman, pilihan politik dan ratusan lagi alasan penyekat pasti ada. Dan selalu menggelayuti dan dihembuskan agar membuat dingin dan hambar interaksi.
Buya Hamka, ulama yang dipenjara oleh sahabatnya sendiri Soekarno. Tetap menerima hangat wasiat sang bung besar agar ketika meninggal Hamka yang mengimami shalat jenazahnya. Berdebatan keras dan panas di konstituante antara M.Natsir Ketua Partai Masyumi dan Aidit ketua PKI, tak meledak dan menghancurkan hubungan keduanya diluar parlemen. Keduanya dengan hangat saling menanyakan kabar keluarga masing-masing dirumah saat jeda sidang.
Hal receh dan sederhana dewasa ini, selalu dijadikan alasan
bertolak punggung satu dengan lainnya. Bukankah sumpah pemuda, proklamasi
kemerdekaan, heroisme mempertahankan kedaulatan, hingga jalan panjang
berdirinya NKRI ini, bahkan proses berdirinya nusantara berabad-abad sebelumnya
bermula dari kehangatan yang menjiwai saling memahami dan mengisi satu dengan
lainnya.
Jika belum bisa menyala, cukup saling menghangatkan.
Terimakasih traktiran kopinya bang Noval Palandi . Maaf mada salip duluan jumpa buku ini mbak Yuliana Setia Rahayu
05062024
#Gerimis30Hari
#Gerimis_Juni24_05
#Gerimis_Juni24_Hangat
#MariBerbagiMakna
#reHATIwan #InspirasiWajahnegeri
#IWANwahyudi
@gerimis30hari @rehatiwan @Inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar