Langsung ke konten utama

48 [AKTIVIS ONTIME]

 


"Tidak ada harga atas waktu, tetapi waktu sangat berharga. Memiliki waktu tidak menjadikan kita kaya, tetapi menggunakannya dengan baik adalah sumber dari semua kekayaan." (Buya Hamka)

Saya yakin kebanyakan para senior yang purna aktivis mahasiswa baca judul ini akan senyam senyum sendiri melihat gejala aktivis makin kesini.

Tapi di pembukaan Muktamar KAMMI semalam sedikit terpatahkan, haru bercampur harapan besar. Acara semalam diundangan tercantum 20.00 wita dengan note dibawah diminta hadir 30 sebelum acara dimulai. Sedangkan Adzan Isya untuk Mataram dan sekitarnya 19.19 wita. Potensi molor makin besar walaupun lokasi acara di Islamic Center NTB, begitu pikiran saya.

 


Saya shalat Isya dulu ditempat nginap kemudian meluncur ke lokasi acara. Masuk lewat pintu selatan yang juga akses menuju NTB Mall setelah kedalam kok sedikit motor dan gelap. Untuk keamanan motor saya putar balik untuk masuk lewat gerbang utama di Timur. Sampai di lampu merah BI yang seharusnya belok kiri dihalau petugas agar lurus ke timur (tidak boleh belok), barusan rombonga VIP memang lewat.

Ampun deh makin jauh dan otomatis akses ke gerbang utama akan sulit dengan mulai berdatangan tamu VIP dan waktu kian dekat ke 20.00. Saya putar balik lewat belakang BI, belok kearah pasar Dasan Agung untuk mengakses pintu gerbang keluar di Utara Islamic Center. Ada beberapa motor yang masuk lewat pintu keluar parkir motor itu. Saya ikuti aja dan aman bisa parkir. Agak buru-buru jalan menuju Ballroom yang menjadi tempat pembukaan, jam tangan saya sudah menunjukan dikit lagi waktu pembukaan.

Sampai di Ballrooom cari tempat duduk. Saya oleh panitia diarahkan ke depan sebelah kiri dan mengisi kursi kuning pas dibelakang dua baris kursi kayu VIP. Saya awalnya menolak karena kursi depan itu biasanya diisi pejabat atau tokoh dan ada tempelan namanya masing-masing. Khawatir sudah duduk, kemudian pejabat terkait datang dan oleh panitia dipermaklumkan mundur kebarisan dibelakangnya, kan malu juga. Dari pada di "prank" begitu didepan khalayak, lebih baik duduk dibelakang aja. Bisa santai tanpa sorotan kamera live acara. Setelah tamu VIP dan pejabat datang semua, dan kursi kuning paling ujung kiri masih kosong panitia mempersilahkan maju duduk, barulah berani dan PD saya.

Saat jam 20.00 saya mulai senyam-senyum dan dikelapa terprediksi bakal molor ini acara, minimal 30 menit. Hal itu saya sampaikan ke adik-adik panitia di kiri kanan tempat duduk saya. Pengalaman beberapa kali acara mahasiswa dan pemerintah yang demam tidak tepat waktu sesuai tertera di undangan.

Tepat 20.10 rombongan VIP memasuki ruangan bertanda acara segera dimulai. Surprise bagi saya, alhamdulillah acara bisa setepat waktu itu dengan keterlambatan cuma 10 menit.

Ternyata masih ada tersisa aktivis yang ontime waktu kegiatannya. Selamat para panitia dan muktamirin yang telah memberi kesan tepat waktu ini.

22052024

IWANwahyudi

#MariBerbagiMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi #Mukatamar13KAMMI rehatiwan

@inspirasiwajahnegeri @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri


Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...