“Satu nama beragam bentuk. Satu jenis beragam karakter. Apa yang berbeda bukan berarti tak bisa disatukan dan yang seragam belum tentu semuanya identik.“
Waktu kecil jika sakit ada dua jenis obat yang akan diberikan oleh dokter. Pertama dalam bentuk sirup yang tentu manis dan disukai. Kedua bentuk puyer atau racikan sebuk yang dibungkus dalam kertas sekali minum dengan dicampur air dalam sendok, ini rasanya pahit minta ampun bagi saya. Walaupun sudah diikuti air putih dan ngemut permen, kenapa rasanya pahitnya itu lama bertahan di lidah. Ada juga dalam bentuk tablet dengan rasa buah dan biasanya.
Seiring usia, bentuk obat yang diberikan dokter dalam bentuk tablet atau pil atau kapsul. Ada yang bulat, lonjong atau kapsul. Ukurannya ada yang kecil, tak jarang besar-besar. Di fase ini jangan harap ada yang rasanya manis.
Saya orang yang cukup lama baru bisa menelan obat dengan benar dan lancar. Selalu saja jika menelan jika tidak nyangkut di lidah ya nempel dilangit-langit mulut walaupun didorong dengan air minum. Asli pahitnya itu obat terasa juga. Tapi saya lihat ada juga orang yang lancar menelan obat langsung tanpa perlu disorong oleh air minum mengikutinya.
Walaupun semua obat bertujuan untuk meringankan atau menghambat laju penyakit, tidak semua dibuat dalam bentuk dan ukuran yang sama.
Perbedaaan diperuntukan untuk memudahkan saling mengenal, memahami fungsi dan menempatkan peran masing-masing.
22012024, 23:57
#MariBerbagiMakna #30HariBercerita #30hbc2422 #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@30haribercerita @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar