Langsung ke konten utama

[SELAMAT HARI GURU]

 


Era sekarang pasti kalian semua punya guru. Walau cuma guru Sekolah Dasar, jika pendidikan kalian kandas ditengah jalan karena satu dan lain hal. Atau guru non formal/informal, seperti guru ngaji atau pelatihan bagi kalian yang sama sekali tidak menyicipi bangku sekolah. Sepertinya tak mungkin kalian tak punya guru sama sekali hingga titik ini bukan?

Ada beberapa pengertian apa itu guru dari asal katanya. Apalagi jika membandingkan kata guru dalam bahasa Indonesia, Inggris dan Arab. Jika dilihat dari fungsi dan perannya tak bisa diwakilkan dengan satu kata, "guru" itu saja.

Secara etimologi kata guru berasal dari bahasa Indonesia yang diartikan orang yang mengajar (pengajar, pendidik, ahli didik).
Dalam bahasa jawa, sering kita mendengar kata „guru‟ diistilahkan dengan “digugu dan ditiru”. Kata “digugu” berarti diikuti nasehat-nasehatnya. Sedangkan “ditiru” diartikan dengan diteladani tindakannya.

Sementara itu dalam bahasa Inggris terdapat kata yang semakna dengan kata guru antara lain: teacher (pengajar), tutor (guru private yang mengajar di rumah), educator (pendidik, ahli didik), lecturer (pemberi kuliah, penceramah).

Demikian juga dalam litetatur pendidikan Islam, seorang guru akrab disebut dengan ustadz, yang diartikan „pengajar‟ khusus bidang pengetahuan agama Islam. Ada lagi sebutan untuk guru, yakni professor (muallim) yang dimaknai dengan orang yang mengusai ilmu teoritik, mempunyai kreatifitas dan amaliah. Murabbi sering juga digunakan untuk menyebut seorang guru. Murobbi sendiri ditafsiri dengan orang-orang yang memiliki sifat-sifat rabbani yaitu bijaksana, bertanggung jawab dan kasih sayang terhadap peserta didik,dan Mursid, kata tersebut juga sering dipakai untuk menyebut sang guru dalam thariqah-thariqah. Mudarris yaitu orang yang memberi pelajaran, dan juga muaddib yakni orang mengajar khusus di istana. Termasuk didalamnya mengajar etika, moral, dan akhlak.

Kalau dilihat arti dari berbagai padanan kata guru dalam berbagai bahasa itu, tidak ringan memang tugas dan peran mereka. Utamanya menyiapkan sumberdaya manusia, sederhananya biar kita-kita ini jadi orang lah. Tapi, kadang perhatian untuk kesejahteraan mereka tidak sebanding. Ini bukan bela-belain karena saya anak guru ya. Namun, karena memang dari hasil penglihatan saya sendiri ke para guru saya, atau teman-teman yang berprofesi guru.

Walaupun kita tidak bisa berbuat apa-apa untuk membantu kesejahteraan guru, maklum kita bukan menteri pendidikan, anggota dewan atau presiden yang langsung punya kewenangan membuat dan menetapkan peraturan di ujung pulpen mereka, ya minimal kita menghargai dan mendo'akan para guru kita dan semua guru lainnya. Toh pun kita disuruh berguru (sekolah) karena orang tua kita tak mampu secara utuh mendidik kan?.

Selamat hari Guru se-Dunia, 5 Oktober 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...