Langsung ke konten utama

[IDENTITAS DAN KOMODITAS]

 


Sejak penetapan batik sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO pada 2009 lalu, tepatnya dalam sidang ke-2 Komite Antar-Pemerintah tentang Warisan Budaya Tak Benda di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 2 Oktober 2009, maka semakin mengokohkan batik sebagai salah satu identitas bangsa Indonesia.
Namun, batik perlu diketahui memiliki banyak ragam coraknya setidaknya tidak kurang dari 60 corak dan motif batik yang ada di Indonesia. Berikut corak/motif batik menurut salah satu sumber :
1. Udan Liris
2. Mega Mendung
3. Batik Betawi
4. Bunga Ukel
5. Truntum
6. Batik Modern Yogyakarta
7. Batik Ngasam Manis
8. Bentarsari
9. Batik Solo
10. Gajah Oling
11. Pasundan
12. Kawung Bunga Kombinasi
13. Kelopak Empat
14. Batik Demak
15. Batik Bojonegoro
16. Batik Banyumas
17. Batik Parang
18. Batik Tegal
19. Batik Bali
20. Purbonegoro
21. Batik Aceh
22. Kadilangu
24. Pace Pacitan
25. Berau Kalimantan Timur
27. Batik Grobogan
28. Teratai Pesisiran
29. Parang Kusumo
30. Merak Ngibing
31. Kawung
32. Bunga
33. Tumpal
34. Wahyu Tumurun
35. Sekad Jagad
36. Sido Luhur
37. Lasem
38. Sidomukti
39. Flora
40. Fauna
41. Tradisional
42. Modern
43. Riau
44. Jambi
45. Banten
46. Betawi
47. Cirebon
48. Jogja
49. Semarang
50. Pekalongan
51. Jepara
52. Banyuwangi
53. Dayak
54. Toraja
55. Jawa
56. Madura
57. Bali
58. Kalimantan
59. Sulawesi
60. Papua
=====
Indonesia adalah salah satu negara produsen dan eksportir kopi paling besar di dunia. Tak heran jika kopi menjadi salah satu komoditas perkebunan andalan Indonesia.
Indonesia menduduki posisi ke 4 negara produsen kopi dunia setelah Brazil, Vietnam dan Columbia. Dibawah Indonesia bertengger Ethiopia. Sedangkan sebagai negara eksportir kopi menduduki posisi ke 4 setelah Brazil, Vietnam dan Columbia, posisi ke 5 ditempati Honduras.
Selamat Hari Batik 2 Oktober dan Hari Kopi Internasional 1 Oktober.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SALAM PAGI 170 : MERINDUI PANGGILAN]

  Assalamu’alaikum Pagi “Apakah hari ini diri mendengar syahdu suara adzan Shubuh yang memecah keheningan? Biarkan ia selalui dirindui oleh telinga bersama panggilan menunaikan shalat berikutnya hingga diri dipanggil oleh-Nya.” Saya masih ingat benar ketika listrik pertama kali masuk kampung kakek, hanya masjid yang lebih awal terpasang setrum itu. Biasanya suara adzan tak terdengar oleh rumah yang jauh dari masjid, sebagai penanda hanya bunyi bedug yang mampu merambatkan bunyi di udara lebih jauh radiusnya. Kemudian suara adzan dari pengeras suara menjadi penanda panggilan untuk menunaikan kewajiban shalat, bersujud padanya. Sekarang suara adzan tak terhalang apapun bahkan di daerah tanpa listrik, tanpa masjid bahkan seorang diri yang muslim karena alarm di smartphone dapat diatur sedemikian rupa bahkan dengan suara pilihan seperti adzan di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan sebagainya. Coba secara jujur bertanya kedalam diri, “Adakah suara adzan yang paling dirindu dan ditunggu bah

[SALAM PAGI 169 : TERIMA KASIH PAGI]

  Assalamu’alaikum Pagi “Terima kasih pagi atas segala perjumpaan penuh nikmat dari-Nya yang tak pernah terlewati walau sehari pun, tapi kadang diri selalu melupakan.”   Terima kasih pagi yang telah menjadi pembatas antara gelap dan terang. Hingga diri menyadari hidup tidak hanya melawati gelap tanpa cahaya yang memadai, namun juga berhadapan dengan terang yang penuh dengan sinar bahkan terik yang menyengat. Terima kasih pagi yang sudah menjadi alarm menyudahi istirahat. Bahwa hidup tidak mengenal jeda yang lama bahkan berlarut. Bukan pula tentang kenikmatan tidur yang kadang melenakan. Tapi harus kembali bergeliat bersama hari yang akan selalu ditemui,hadapi, taklukan hingga dimenangkan menjadi capaian. Terima kasih pagi yang sudah menyadari bahwa anugerah kehidupan begitu mahal. Organ tubuh yang dirasakan kembali berfungsi dengan normal ketika terbangun tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Konversi rupiah pun tidak bisa menggantikan satu saja syaraf yang berhenti berfungsi no

[SUAPAN TANGAN]

Salah satu anugerah menjadi generasi yang hadir belakangan adalah mendapatkan mata air keteladanan dari para pendahulu yang menyejukan. Tak harus sesuatu yang wah dan besar, hal sepele dan receh kadang menyentak nurani ketika dibenturkan dengan kepongahan jiwa yang angkuh. Mereka dengan jabatan yang mentereng bisa bersikap lebih sombong sebenarnya dibandingkan kita yang dengan tanpa malu petantang-petenteng cuma bermodal kedudukan rendahan. Bahkan ada yang dengan bangga membuang adab dan perilaku ketimuran yang kaya dengan kesantunan dengan dalih tidak modern dan kekinian. Adalah Agus Salim Diplomat ulung awal masa kemerdekaan dengan kemampuan menguasai 9 bahasa asing. Jauh sebelum kemerdekaan republik ini pun ia sudah menjadi bagian dari pergerakan kebangsaan yang memperjuangkan proklamasi kebebasan dari penjajahan. Tapi, jiwa dan karakter keindonesiaannya tak pudar dengan popularitas dan jam terbangnya melalang buana kebelahan dunia. Dalam sebuah acara makan malam ia me