Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2023

[BERPANCASILA SESUAI KESEPAKATAN BERSAMA]

  Pancasila sebagai dasar negara telah melalui perjalanan panjang dan pembahasan begitu mendalam para pendiri bangsa. Mereka menyadari bangsa ini dengan keberagamannya harus memiliki satu kesepakatan bersama untuk mengokohkannya tetap ada dimuka bumi ini. Satu-satunya landasan konstitusional tertinggi yang mencantumkannya ialah UUD 1945 : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan 5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia Cukup perdebatan memeras atau memgutak atiknya dalam versi siapapun diluar yang telah dimuat dalam konstitusi Republik Indonesia. Yang harus menjadi hiruk pikuk ialah memahami dan menghayatinya dari pada sekedar menjadikannya hafalan dan jargon saja. Yang harus kian menyibukan ialah menjadikan perilaku dan teladan dalam kehidupan sehari-hari, bukan bahan mengklaim diri atau merasa paling padahal berjarak dengan sila

[MERAWAT INGATAN]

  "Salah satu cara merawat ingatan dengan menapak tilas kembali dan membaca ulangnya." #rehatiwan Mungkin setiap orang memiliki cara tersendiri merawat ingatannya sesuai dengan daya memori masing-masing yang tak dapat disama ratakan. Ingatan kian kuat jika seseorang memiliki emosi yang dekat terhadap sebuah peristiwa, rasa yang sama atau terwakili pada suatu sejarah. Saya lebih memilih cara membaca, karena dengannya memghadirkan data dan fakta yang tercatat dan terdokumentasikan dengan baik dan bisa dipertanggungjawabkan. Itu pula mengapa pentingnya sebuah peristiwa dituliskan kembali dibanding dengan sekedar bertutur secara lisan yang sangat mungkin ada penambahan atau pengurangan cerita. Tradisi membaca dan menulis ini tak ada lagi hambatan pada era kekinian karena semua fasilitas dengan mudah di akses dan perangkat mengetik sudah ada dalam genggaman dan selalu dibawa kemanapun bernama smart phone atau android. So, rawatlah memori anda sebelum jaman melumpuhkan i

[MENEBAR HIKMAH]

  "Setiap hikmah punya cara dan jalannya sendiri berjumpa mata dan masuk dalam jiwa seseorang." #reHATIwan Lembaran fotocopyan hikmah macam ini tiap hari selalu saya dapatkan di Mushallah Fakuktas Ekonomi Universitas Mataram. Dulu saat masih menjadi mahasiswa dan mushallah itu masih disebuah ruang lantai dua gedung tengah, belum seperti mushallah sekarang yang di sudut barat Fakultas. Kemudian hari saya baru tau tulisan hikmah berisi lebih kurang sepuluh paragraf itu berasal dari salah satu rubrik atau kolom Koran Republika. Entah siapa yang rutin menggandakan dan menyimpannya di Mushalla saya tak pernah mencari tau alias kepo. Bisa jadi dosen atau mahasiswa atau para pengurus Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al-Iqtishad yang memang bersekretariat di Mushalla itu. Yang jelas mereka tau cara sederhana membagi hikmah pada sesama dengan caranya sendiri. Lembaran-lembaran ini tak sengaja saya lihat ditumpukan dokumen saat bersih-bersih rak buku beberapa pekan yang la

[KARTU]

Masa itu dimana buku masih menjadi rujukan utama dengan segala produk media cetak lainnya seperti majalah, tabloid dan koran. Mendengarkan murotal, ceramah dan film edukasi bernafas Islam masih dengan kaset pita juga MP3 berbentuk VCD. Kartu kecil ini kadang menjadi penolong di akhir bulan, saat uang saku sudah menipis sementara buku-buku menarik begitu menggoda. Toko Titian Hidayah memulai semuanya sekitar 2001 atau 2002. Dengan nama awal toko buku "Tuan Guru ku". Awalnya membuka lapak gelar diatas terpal menjelang Shalat Jum'at di Masjid Baabul Hikmah Universitas Mataram. Saat Adzan berkumandang akan ditutup dan buka kembali seusai shalat. Selain disana, lapak gelar itu juga dilakoni bila ada seminar atau acara sejenisnya dibeberapa gedung. bersambung..... 25052023

[MANFAAT MUSUH]

"Jangan membuat gembira musuh Anda dengan kemarahan atau kesedihan Anda. Justru itulah yang mereka inginkan dari Anda. Jangan wujudkan keinginan mereka untuk mengotori kehidupan Anda ." (DR.Aidh Al Qarni) Banyak hal yang sengaja dibuat drama oleh mereka yang berseberangan denganmu. Bahkan sebagian diantaranya ialah kamuflase yang menipu. Seakan menguntungkan padahal merugikan, nampak seiring ternyata menjerumuskan, terlihat menopang kenyataannya meruntuhkan. Menghadapi musuh perlu juga manajemen jiwa. Tidak baper atau kepo, tapi jangan sampai takluk dan merendahkan diri saat menulai mereka mencabik harga diri dan kehormatan. Namanya juga musuh, sebaik-baiknya mereka pasti memiliki unsur memenangkan permusuhan atasmu. Dari mereka yang berlawanan kita belajar menikmati proses yang kurang menyenangkan, dari mereka yang memusuhi kita banyak tau kekurangan untuk mawasdiri dan memperbaiki diri, dari mereka yang berseberangan kita menata hati lebih lapang dari biasanya, dari

[PESAHABATAN]

    "Do'a-do'a pengikat persahabatan dan persaudaran yang terlantun dulu itu, tak hanya terasa pada masa itu saja. Ia akan terus menjadi simpul sampai hari ini bahkan hingga akhirat kelak. Selama masih dijalan-Nya." #reHATIwan Reuni Ksi Al-Israa @ksialisraa angkatan milenium. Sudah belasan tahun tak bersua. Kurang lengkap perjumpaan dengan Haji Jumahat dan Ust Asep tanpa bang Mahlie Tentena . Lintas jurusan dan program studi yang selalu duduk di shaff shalat mushalla Al-Israa'. Pasca tidak lagi kampus, tidak pernah bertemu lengkap berempat. Pernah bertemu tanpa ust Asep atau tiada kehadiran bang Mahli. Reuni selanjutnya semoga bisa sekaligus umrah. 20052023

[BERLITERASI TAK SETENGAH HATI]

  "Ada yang sekedar mengompori, setelah panas ia menghilang lari. Ada yang memotivasi, setelah tergerak tak menunjukan diri. Yang dibutuhkan saat diawal mempelopori, ditengah membersamai dan diujung tetap tak pergi." #reHATIwan "Wah beli buku-buku terus tapi tidak punya buku karya hasil tulisannya?." Kalimat yang bernada sama pernah terlontar dari dua orang berbeda. Satu sudah punya buku karyanya, yang satu lagi belum pernah menerbitkan karya kecuali status Facebook. Suatu ketika saya serahkan kumpulan tulisan saya setebal 300 halaman sambil saya berucap, "Minta tolong diberi masukan dan catatan mana yang perlu saya perbaiki bang". Penanya yang punya karya itu sampai hari ini tidak ada balasan komentar apapun. Kesimpulan saya dia cuma bisa dan pintar sendiri, tak bisa menularkan pada orang lain, bahkan pada orang yang dikomporinya. Penanya yang nyerocos tapi tidak punya karya, saya anggap tong kosong yang tak berani menerbitkan karya. bersambung....

[RIHLAH LITERASI KE IQM]

  Jum'at pekan lalu, 12 Mei 2023 berkesempatan silaturahim ke Pondok Pesantren Insan Qur'an Mulia (IQM) Iqm Lombok Ntb Puyung Lombok Tengah. Menemui sahabat yang telah 12 tahun lebih gak bersua. 12 tahun yang lalu berkunjung kekediaman beliau menemani Ketua PP KAMMI Rijalul Imam jalan menuju kesana masih becek dan rada tidak ingat karena ndeso banget. Kini jalan yang sama sudah di aspal. 1-2 Km dari jalan utama saya di kejutkan dengan bangunan berlantai lima ditengah sawah dan pemukiman. Itulah bagunan ponpes yang di Pimpin Ust Maukuf Masykur. Tak hanya saya, andapun pasti akan terkaget-kaget jika kesana.   Setelah tamat di IKIP Mataram (Undikma sekarang) perjalanan menimba ilmu ia lanjutkan ke UNJ Jakarta. Tahun 2016 baru kembali ke kampung halaman dan tahun 2017 memulai pembangunan pondok IQM. Tak mudah memulai semua di kampung halaman walaupun semua teori dan konsep pondok modern dan unggul sudah ia siapkan sebelum balik. Ada sisi lokalitas yang memang harus diperha

[POSISI SEJARAH]

"Sejarah berubah, tak berubah dan bisa diubah, meskipun tak semuanya akan menuruti kehendak kita." reHATIwan Sejarah akan berubah tergantung para pelakunya. Jika ingin selalu menjadi bangsa yang lemah, teruslah menjadi dan memproduksi pelaku sejarah bermental kerupuk. Bila ingin negeri ini terus bergentayangan para penipu, teruslah bersama dan melahirkan para pembohong. Sebaliknya jika ingin sejarah ini berubah dengan beragam heroisme, kebangkitan dan etalase kejayaan, maka lahirkan anak-anak sejarah yang mengalirkan mata air sejarah itu. Bukankah sudah sangat tegas dan jelas, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri." (QS. Al-Ra'd:11) Sejarah bisa diubah, betul. Seperti banyak di ucap, "Sejarah akan ditulis oleh para penguasa". Yang berbahaya jika penguasa itu dzolim dia akan menulis kebaikannya diatas kediktatoran, kerakyatan dibalik sembilu kerakusan, penegakan hukum se

[TERUS ULANGI KEBAIKAN]

  Assalamu'alaikum Pagi "Perbuatan baik bisa saja terjeda oleh datangnya malam, tapi kita bisa mengulangnya setiap hari sejak pagi agar mengabadi." Purnama tak pernah lelah menunggu, walau hanya muncul sekali sebulan dalam waktu tiga empat hari. Ia tau cahanyanya yang terang telah ada yang menunggu, makhluk sejagat. Embun tak pernah mengeluh, walau usianya hanya sejenak. Sirna setelah mentari pagi menyapa bumi. Ia yakin para penanti kesejukan selalu ada untuk menunggu tetesan-tetesan kecilnya. Senja tak pernah protes, walau tampil hanya singkat menjelang malam. Ia percaya dalam lintasan semburatnya selalu ada kamera yang mengabadikan dan puisi yang digoreskan. Purnama, embun, senja dan banyak lagi keindahan yang selalu terjeda. Tapi tak jera untuk selalu datang kembali menunjukan pesonanya. Kebaikan dan amal kita mungkin tak seperti malaikat yang dapat melakukannya sepanjang waktu tanpa henti. Tapi bukankah kita dapat mengulanginya kembali setiap pagi, setia