Langsung ke konten utama

103 [FILOSOFI BAN]

"Tiap posisi pasti ada perannya. Kadang kita saja yang pilih-pilih. Merasa direndahkan saat ditempatkan pada posisi tertentu, namun belum tentu memberi peran optimal diposisi yang pilih sendiri. Berhentilah menjadi budak gengsi."

Jika boleh memilih pasti tak ada yang mau jadi ban. Posisi yang selalu bersentuhan dengan debu, tanah becek, aspal panas hingga tak jarang menginjak kotoran serta tinja dijalanan. Perannya cuma berputar pada as roda yang tentu membuat pusing lebih tujuh keliling. Makin jauh perjalanan makin banyak ia berputar. Makin kencang kendaraan digas cepat berputar. Tak ada enaknya sama sekali. Ditambah yang sering dipuji body kendaraan, lalu gimana dengan ban? Tidak ada yang peduli.

Bila ban kempes atau bocor pasti kendaraan tak nyaman rasanya, hingga harus menuntun ke tempat tambal ban. Ban mulai diraba dengan seksama dengan lembut mencari lubang yang membuatnya bocor. Jika tidak segera ditambal siap-siap pelek kendaraan jadi korban penyok. Makin oleng laju kemudian.

Hidup ini sebenarnya bukan semata masalah posisi tapi fungsi. Bukan melulu soal letak tapi peran. Tidak semata berebut dilihat tapi apa yang dirasa oleh orang lain. Dari ban banyak filosofi hidup diperlihatkan tanpa banyak berbunyi.

030/365
29012023, 14:52
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #IWANwahyudi #30haribercerita #30hbc23 #30hbc2329
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1 
@30haribercerita

Komentar

Postingan populer dari blog ini

135 [MULAI DARI DIRI SENDIRI]

Saya bersyukur kembali Allah SWT takdirkan di majelis ini. Acara syawalan atau halal bi halal Forum Lingkar Pena (FLP) NTB. Kopi darat macam ini mulai langka, tergusur dengan media komunikasi online yang begitu derasnya ditambah dengan kesibukan juga rutinitas yang kadang tak menyisakan jadwal yang bisa mempertemukan. Hingga ada yang berseloroh, "Bisanya kalau direncanakan tidak jadi-jadi, dan bila dadakan akhirnya jadi". Maaf pinjam kata-kata hari ininya Mbak Ciesel Dina Syihabna .  Dari pertemuan dua halal bi halal sepanjang hari Sabtu (19 April 2025) ini saya mendapatkan setidaknya di ingatkan kembali dua hal berharga.  Pertama, mendatangi bukan tunggu didatangi. Dua hal ini berbeda satu aktif dan satu lagi pasif. Biasanya jika punya kepentingan baru semangat mendatangi dan jika sedikit memiliki kelebihan timbul rasa harus didatangi. Jika di tarik dalam bahasa pergerakannya, membuat momentum atau menunggu momentum. Bila di bawa pada ruang kepemimpinan saya teri...

04 [SULTAN ABDUL KHAIR SIRAJUDDIN LAHIR]

Sultan Abdul Khair Sirajuddin dikenal juga dengan nama La Mbila, orang Makassar menyebutnya " I Ambela ". Beliau dinobatkan menjadi Sultan ke II pada tahun 1050 H (1640 M).  Sultan wafat pada tanggal 17 Rajab 1098 H dan dimakamkan di Pemakaman Tolo Bali Bima. Pada masanya Upacara U'a Pua menjadi salah satu Upacara Besar Resmi Kesultanan Bima sejak tahun 1070 H. 

130 [MENULIS TIADA HABISNYA]

"Benar-benar membaca dan membaca benar-benar." Kalimat itu menjadi salah satu kata-kata hari ini yang disampaikan oleh Ibu Drs. Dwi Pratiwi, M. Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB ketika menerima silaturahim kami Forum Lingkar Pena (FLP) Provinsi NTB pagi ini.  Sosok yang baru saja menjabat 1 Maret 2025 itu menceritakan program pendampingan komunitas hingga lokus pustakawan sekolah, tingkat pemahaman literasi NTB masih rendah,  literasi naskah-naskah kuno hingga program literasi di kawasan desa wisata.  Saya dalam kesempatan berharga itu menyampaikan kegelisahan dan beberapa masukan.  1. Menumbuhkan literasi di mulai dari sekolah. Hal ini seiring dengan rendahnya literasi sekolah sehingga perlu perhatian juga kebijakan kongkrit dari semua institusi pemerintah yang terkait.  2. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan komunitas literasi baik komunitas yang terdata (memiliki legal formal berakta pendirian) hingga komunitas...