Langsung ke konten utama

067 [PULANG]


Terlalu sering ucapan itu menggigit kembali lidah yang menuturnya. Kok bisa ?, mereka yang berucap tanpa berpikir panjang hanya sebagai kambing hitam mengelak atau memberi PHP pasti tak menyangka kebohongan itu akan berbalik kepadanya. Bisa dengan ukuran yang sama atau melebihi itu. Mereka pikir itu membantunya ketikan nanti pulang pada-Nya.

Presentasi dan orasi terkait rencana yang selalu menohok tinggi dan mengabaikan kapasitas diri agar terlihat wah dan hebat tentu idaman semua orang yang keracunan popularitas dan terinfeksi virus pencitraan. Realitas lapangan akan menohoknya dan membuka selubung markup angka-angka yang awalnya sekedar kamuflase menjadi petaka yang tak mungkin terlupakan. Mereka kira hal itu akan membanggakannya ketika waktunya pulang pada-Nya.

Dalam sejarah hanya dua yang akan dicatat, mereka yang berkhianat sebagai bumbu dalam hitamnya peristiwa dan mereka yang menjaga konsistensi nilai perjuangan mengabadi dalam kenangan dan keteladanan. Yang bermain dikubangan akan diingat kotornya dan dibawa saat pulang pada-Nya nanti. Dan penjaga konsistensi namanya tak hanya abadi disini tapi hingga kelak pulang pada-Nya menuju keabadian.

Lalu kita ingin pulang seperti apa nanti?, terserah. Perjalanan kemarin dan hari ini menunjukan seperti apa dan kemana arah kembali pada-Nya, pulang.

25122022, 19:31
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #Gerimis30hari #Gerimis_des22_25 #IWANwahyudi 
@inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @gerimis30hari

Terima kasih fotonya Guru Sero Syarif Al Hanan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

04 [SULTAN ABDUL KHAIR SIRAJUDDIN LAHIR]

Sultan Abdul Khair Sirajuddin dikenal juga dengan nama La Mbila, orang Makassar menyebutnya " I Ambela ". Beliau dinobatkan menjadi Sultan ke II pada tahun 1050 H (1640 M).  Sultan wafat pada tanggal 17 Rajab 1098 H dan dimakamkan di Pemakaman Tolo Bali Bima. Pada masanya Upacara U'a Pua menjadi salah satu Upacara Besar Resmi Kesultanan Bima sejak tahun 1070 H. 

01 [MASJID AGUNG NURUL HUDA SUMBAWA]

Salah satu Masjid yang menjadi pusat keIslaman di Sumbawa Nusa Tenggara Barat adalah Masjid Agung Nurul Huda dipusat Kota Sumbawa. Bagi saya pribadi, pertama kali ke sini saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2004 silam. Kemudian kembali bersua saat bulan Mei 2017, selanjutnya Agustus 2017 saya lebih intens dan sering ke Masjid ini dan sempat mengukuti berbagai kegiatan keIslaman yang disajikan. Masjid Agung Nurul Huda Sumbawa ini sangat memiliki peran strategis dalam penyebaran Islam diSumbawa. Menelisik sejarah dari berbagai sumber terungkap fakta bahwa masjid yang bersebelahan dengan Istana Kesultanan Sumbawa, Istana Tua “Dalam Loka” merupakan  Masjid Kesultanan Sumbawa. Masjid ini berdiri sejak tahun 1648 silam dan telah mengalami beberapa kali pemugaran.  Pada masa Sultan Dewa Mas Pamayam yang juga disebut Mas Cini (1648-1668) Telah ada masjid dilingkungan istana walau masih relatif sederhana bagunannya. Pada tahun 1931 masjid mengalami rehab kecil. Pada masa bu...

130 [MENULIS TIADA HABISNYA]

"Benar-benar membaca dan membaca benar-benar." Kalimat itu menjadi salah satu kata-kata hari ini yang disampaikan oleh Ibu Drs. Dwi Pratiwi, M. Pd, Kepala Balai Bahasa Provinsi NTB ketika menerima silaturahim kami Forum Lingkar Pena (FLP) Provinsi NTB pagi ini.  Sosok yang baru saja menjabat 1 Maret 2025 itu menceritakan program pendampingan komunitas hingga lokus pustakawan sekolah, tingkat pemahaman literasi NTB masih rendah,  literasi naskah-naskah kuno hingga program literasi di kawasan desa wisata.  Saya dalam kesempatan berharga itu menyampaikan kegelisahan dan beberapa masukan.  1. Menumbuhkan literasi di mulai dari sekolah. Hal ini seiring dengan rendahnya literasi sekolah sehingga perlu perhatian juga kebijakan kongkrit dari semua institusi pemerintah yang terkait.  2. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi dengan komunitas literasi baik komunitas yang terdata (memiliki legal formal berakta pendirian) hingga komunitas...