Tetiba notifikasi Facebook mengingatkan pada foto ini, potret yang mengambarkan peristiwa 23 Desember 2017. Lima tahun silam. Bertemu mereka para pegiat pendidikan di SMK Al-Kahfi Sumbawa, para guru dan karyawannya. Nongrong disana jarang tidak pernah dikursi, selalu lesehan. Baik itu di berugak, emperan tempat isi ulang air minum, rumah panggung tanpa dinding atau di Masjid sekolah. Itulah cerita kenapa caption foto ini Lingkaran Hati.
Menuju ke sana dari Kampus Universitas Teknologi Sumbawa (UTS) melewati 5 kecil tak berjembatan, dua diantaranya selalu mengalir sepanjang tahun. Jika musim hujan bisa dibayangkan meluap dan menunggu surut baru bisa melintas. Ditambah jalan yang naik turun tak beraspal tanpa pemukiman penduduk, kiri-kanan sejauh mata memandang hanya kebuh atau hamparan tanah pegunungan yang hanya produktif di musim hujan.
Bahan obrolan selalu tak ada habisnya. Mulai dari dinamika yang terjadi disekolah, kopi, fotografi, pemasaran air isi ulang, menu makan guru dan siswa dikantin sekolah, ternak sapi, pacuan kuda dan banyak lagi yang lainnya. Mungkin jika ditulis bisa jadi buku “Catatan Hati Perjuangan Al-Kahfi”. Jangan dibayangkan yang mengabdi disini seperti disekolah-sekolah yang mapan. Mahasiswa dan Mahasiswi UTS juga ikut mengabdi, mereka berasal dari pulau jawa.
Memandang Al-Kahfi tak masuk akal bagi masyarakat kebanyakan. Melihat Al-Kahfi tak bakal masuk dalam hitung-hitungan ekonomi. Menatap Al-Kahfi tak akan masuk dalam rumus para pencari popularitas dan pencitraa. Ia hanya masuk dalam ruang-ruang pengabdian dan pengorbanan, bilik-bilik nurani tak menghitung pamrih dan kamar-kamar hati yang selalu dilingkari dengan kebahagiaan sejati.
24122022, 10:22
#MariBerbagiMakna #Gerimis30Hari #Gerimis_Des_24 #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1
@gerimis30hari @ellunarpublish_
Komentar
Posting Komentar