Langsung ke konten utama

[MENENGOK PERPUSTAKAAN]


"Dimanapun mereka membakar buku,
pada akhirnya mereka akan membakar manusia." -Heinrich Heine-

Pada tahun 1108, pasukan Kristen menghancurkan pusat belajar di Damaskus dan memusnahkan lebih dari 3 juta buku. Kemudian pada tahun selanjutnya, pasukan Kristen yang berhasil memasuki Tripoli, kembali menghancurkan buku lebih dari 100.000 buah. Tahun 1204, dalam peran salib keempat, pasukan perang salib mencapai Konstantinopel yang berada di Byzantium dan menghancurkan ribuan manuskrip.

Pada tahun 1257/1258 M. Pasukan Mongol pimpinan Hulagu Khan yang juga cucu Genghis Khan memporak porandakan Baghdad. Diantaranya menghancurkan perpustakaan dan memusnahkan manuskrip dan buku-buku. Bahkan Ibnu Khaldun menggambarkan manuskrip-manuskrip dilempar ke sungai Tigris hingga airnya berwarna hitam sekelam tinta dari lemparan buku-buku dari berbagai perpustakaan. Bisakah anda membayangkan berapa banyak buku/manuskrip yang di musnahkan? 

Kisah diatas dua diantara banyak sejarah kelam dimana buku-buku atau manuskrip di bakar atau dimusnahkan. Kini perpustakaan tentunya tak lagi menghadapi hal yang demikian, bahkan makin mudah dengan adanya perpustakaan digital. Hampir tak ada lagi alasan untuk tak mengunjungi atau membaca buku di perpustakaan. 

Bahkan pemerintah Indonesia menetapkan hari khusus sebagai kunjungan ke perpustakaan. Hari Kunjung Perpustakaan dimulai sejak 14 September 1995. Bermula dari Ketetapan Presiden Soeharto kepada Kepala Perpustakaan Nasional RI dengan surat nomor 020/A1/VIII/1995 pada 11 Agustus 1995. Surat itu berisi usulan pencanangan Hari Kunjung Perpustakaan pada 14 September 1995.

"Hendaklah engkau berusaha memiliki perpustakaan pribadi, seberapapun ukurannya, walau sangat sederhana." (Hasan Al-Banna) 

Foto : Mbojoklopedia Library

Rumah Merpati 22
14092022, 15:12
#MariBerbagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...