Langsung ke konten utama

Salam Pagi 112

“ Jika hidup tak boleh bermental krupuk bukan berarti krupuk tak diperlukan dalam hidup. Walaupun bukan makanan utama dalam setiap hidangan, kerupuk membuat menu menjadi lebih sempurna dan renyah. Berhentilah saling meniadakan.”

Saat sekolah dulu betapa sering mendengar nasehat atau motivasi dari para guru di dalam kelas, “Kalian para generasi penerus jangan bermental krupuk, kena air atau angin sedikit langsung menciut ”. Sebuah nasehat yang baik, sebuah wasiat yang bijaksana, sebuah peringatan yang antisipatif agar pelanjut negeri ini menjadi orang-orang yang berani, kuat, kokoh dan menaklukan tantangan jaman.

Pada kenyataannya, ribuan kali ucapan itu di dengungkan oleh para guru di ratusan ribu ruang kelas dan di dengar oleh jutaan telinga setiap tahunnya, tetap saja ada yang bermental krupuk. Apakah ini bentuk kegagalan?, ah tidak. Karena dalam hidup ada dua kutub yang berseberangan dan tak mungkin hilang. Ada hitam dan putih, si baik dan jahat, al haq dan al bathil, ada rajin dan malas, sukses dan gagal dan sebagainya. Apakah mereka yang bermental krupuk ini harus di musnahkan sehingga persentasi para pemental baja 100%?. Tidak mungkin dan itu akan melanggar hak hidup setiap orang alias hak asasi manusia. 

Lahirnya jagoan tentu karena ada musuh yang menjadi tandingannya, adanya sang juara karena ada mereka yang kalah. Walaupun pemeran utama ialah sang jagoan atau sang juara tapi ia tak mungkin memainkan lakon sediri. 

Jangan menghilangkan yang lain, cukup berikan peran dan porsi sesuai dengan kemampuannya. Berhentilah saling meniadakan.

#AssalamualikumPagi #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri
@inspirasiwajahnegeri 
Iwan Wahyudi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...