[PERADABAN SUNGAI]

Sungai sejak dulu memiliki peradabannya sendiri dan terkenal. Hingga hari ini banyak mata tertuju, terutama masyarakat Indonesia pada sebuah sungai di Swiss Aare River (Sungai Aare). Menyadarkan pada saya bahwa nilai peradaban sungai itu masih tetap ada dan mengalir.

Saat pelajaran sejarah, baik SMP maupun SMA selalu di ulang tentang peradaban tua dunia dan sebagiannya peradaban sungai. Sebut saja Mesir Kuno dengan Sungai Nil, Sungai Tigris/Eufrat, Tiongkok Kuno dengan Sungai Kuning, India dengan Sungai Indus dan Gangga. Hingga kini masih menjadi pusat aktifitas manusia.

Sepekan terakhir mata kita tertuju ke Swiss tepatnya kota Bern dengan sungai Aare. Dimana Emmeril Kahn Mumtadz atau akrab dipanggil Eril putra Kang Emil (Moh Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat) terbawa arus dan belum di temukan.

Dengan peristiwa sungai Aare tersebut bagi saya sungai masih menunjukan peradabannya. Sungai Aare yang jernih menunjukan sebuah peradaban mereka yang tinggal ditepiannya. Dan dari sungai Aare juga kejernihan cinta dan kasih sayang seorang ayah diwakili sosok bernama Ridwan Kamil terekam jelas oleh kita semua.

Semoga Eril husnul khotimah dan keluarga Kang Emil diberi limpahan kesabaran dan ketabahan. Al Fatihah...

Rumah Merpati 22

03062022, 17:57

#MariBerbagiMAKNA #inspirasiwajahnegeri #reHATIwan #IWANwahyudi

@inspirasiwajahnegeri

@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

Baca selengkapnya

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

Baca selengkapnya

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...

Baca selengkapnya

Cari Blog Ini