Langsung ke konten utama

[KEREN PERTEMUAN KE-3]

"Hal tersulit bukan memulai atau meraih sesuatu, tetapi konsisten/istiqomah dengan yang sudah dimulai dan dilakukan"

Libur beberapa waktu karena kondisi kesehatan akibat cuaca dan music flu dan pilek juga beberapa kendala lain akhirnya Kelas Literasi Senin Malam (KEREN) di mulai lagi. Walau jumlah peserta cuma dua orang. 

Kali ini KEREN mengambil lokasi diluar ruangan sekaligus melihat sekitar yang dapat menjadi ide tulisan. Ide dari hal-hal berarti yang luput dari perhatian masyarakat. Bukan tidak terlihat, bahkan setiap saat dilihat tapi tidak menjadi perhatian. 

Pertemuan kali ini menguatkan kembali kenapa Literasi saat ini sangat penting. Selama ini kita hanya menjadi konsumen literasi, seharusnya naik tingkat menjadi produsen literasi. Padahal kisah keseharian kita tidak jauh menginspirasi dibanding tulisan di media sosial yang viral dan banyak dibaca. 
Selanjutnya menulis untuk mengisi ruang kosong. Kenapa banyak hoax? Karena mereka mengisi ruang-ruang media sosial dan berbincangan lebih banyak. Jadi tulisan dan gagasan kebaikan dan positif harus lebih sering mengisi semua ruang. 

Menulis dan literasi mendekatkan pada jaman kini dan akan datang. Era milenial semua serba instan dan cepat dengan fasilitas teknologi informasi. Kemampuan menulis, video kreatif dan sebagainya sangat menunjang era milenial saat ini dan esok. 

Saat sekolah dikampung dulu, biasanya bila tiba musim tanam dan panen akan banyak siswa yang izin karena membantu orang tua. Musim panen telah tiba, jaman milenial pun tak mempengaruhi jumlah Kelas malam ini. 

Taman Raba
21032022 23:13
#MariBerbagiMakna #KEREN #InspiringWords #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...