Langsung ke konten utama

[MENJAGA WARISAN]

Saat seseorang meninggal, salah satu yang kemudian menjadi pembahasan ialah warisan. Warisan berupa harta yang akan di bagi, jabatan yang diturunkan untuk para putra mahkota, kedudukan yang di teruskan seperti pemilik perusahaan atau usaha. Hal-hal yang beraroma "kenikmatan dunia" begitu menggoda selera. 
Bila terkait menjaga, merawat, menumbuhkan sesuatu kebiasaan baik yang pernah dilakukan mereka yang telah tiada, banyak yang berbalik muka dan saling melempar pena untuk melanjutkan kisah. 
"Wahai Rasulullah, apakah masih tersisa suatu kesempatan (bagiku) untuk berbakti Kepada bapak ibuku sesudah keduanya meninggal dunia?" Beliau menjawab, "Ya, mendoakan mereka berdua, memohon ampunan bagi mereka berdua, melaksanakan pesan keduanya sesudah wafatnya mereka berdua, memuliakan teman mereka berdua, menyambung hubungan rahim (kerabat dekat) yang tidak terjalin kecuali dengan sebab mereka berdua." 
(Wujub Birr Al-Walidain, karya Dr. Khalid bin Abdurrahman Asy-Syayi') 

Ada warisan sosial yang harus dijaga. Menginventarisir para sahabat dan kerabat yang kadang ada juga yang belum kita kenal atau diperkenalkan. Kemudian merajut kembali hubungan atas sebab kedua orang tua yang telah tiada. Memuliakan hubungan dengan ikatan ukhuwah agar tidak bersetatus sekedar. 

Ahad pagi, setelah gagal bertemu malam  Ahad karena hujan. Di Taman Amahami akhirnya bertamu pak Guru Ikbal Tanjung . Saya coba meresapi tuturnya, bernostalgia kisah saat ia bersekolah di SMAN 4 Kota Bima. Dalam ceritanya saya coba memetik satu dua warisan yang harus di rawat. Terimakasih atas kehangatan perjumpaan dan serpihan maknanya. 

Rumah Merpati 22
08022022 20:23
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #InspiringWords #BINDandSPREADLove #IWANwahyudi 
@inspirasiwajahnegeri
@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[Chairil Anwar “Pemberontak” yang Ingin Hidup 1.000 Tahun]

Siapa tak kenal Chairil Anwar berarti tak pernah belajar Bahasa Indonesia seumur hidupnya. Saat generasi saya dibangku Sekolah Dasar (SD) mungkin juga masih pada generasi hari ini, apalagi generasi sebelum-sebelum saya pasti telah di  cekoki dan hafal betul sajak-sajak berjudul Aku, Krawang Bekasi dan Diponegoro yang sangat mengalirkan api semangat melintasi berbagai generasi sejak sebelum masa kemerdekaan. Itulah sebagian dari buah ujung pena Chairil Anwar diantara 94 tulisan karyanya semasa hidup yang cuma ditakdirkan hingga usia 27 tahun. Ya, dia mati muda. Dalam catatan HB. Yasin sosok kurus, tirus dan khas dengan matanya yang memerah itu telah melahirkan 4 sajak saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli dan 4 prosa terjemahan. Ia adalah perintis bagi sastra modern Indonesia. Prof. A. Teeuw pernah menyatakan sumbangan terbesar Chairil Anwar adalah keberhasilannya meyakinkan bahwa bahasa Indonesia, bahasa yang pada tahun 1940an masih amat muda itu, ternyata bahasa y...

060 [PESONA SENYUM EMAS MU]

  “Senyum itu dari mata turun ke hati dan dari hati naik ke wajah.”   Ada banyak jenis senyum lengkap dengan beragam rasa sang pemilik wajah dan kesana sesiapa yang memandangnya. Konon senyum yang terbaik ialah Duchenne smile . Sebutan untuk senyum tulus yang identik dengan terangkatnya dua sudut mulut dan pipi sehingga membuat sudut mata berkerut. Senyum ini dapat menular pada orang lain dan dapat memperbaiki mood . Senyum Duchenne juga dikenal sebagai senyum kegembiraan sejati. Ada juga yang menyebutnya Standar emas dari senyum. Membuat Anda terlihat dapat dipercaya, autentik, dan ramah. Duchenne terinspirasi dari nama seorang peneliti abad 19 bernama Guillaume Duchenne. Sosoknya memberikan kontribusi luar biasa dalam memetakan otot-otot tubuh manusia, termasuk yang bertugas mengendalikan ekspresi wajah. Ciri-ciri dari Duchenne smile: Senyuman tampak hingga ke mata, sudut-sudut mata berkerut da nada gerakan dari dua otot wajah (di mulut dan pipi) Duchenne smile ...

056 [PERLAWANAN ABADI]

Ketika segelintir mereka mendeklarasikan diri sebagai musuh abadi yang selalu siaga menggelincirkan kita, hanya satu pekik dan langkah kita, LAWAN!!! Namun kadang kita bermesraan dengan mereka. Memeluk dan terperdaya larut dalam rayuannya. Ruang itu sengaja kita ciptakan, padahal mereka tak sejenak pun memiliki rasa kemanusiaan.  Melawan tak melulu identik dengan hal negatif. Melawan lahir dari jarak antara seharusnya dengan realitas. Melawan reaksi dari aksi yang menyimpang atas fitrah kemanusiaan. Perlawanan itu abadi.  Rumah Merpati 22 16122022, 21:32 #MariBagiMakna #InspirasiwajahNegeri #IwanWahyudi #gerimis30hari #Gerimis_Des_16  @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @gerimis30hari @ellunarpublish_