Langsung ke konten utama

[MENGHARGAI KAUM TUA]


“ Seseorang yang panjang umurnya, berarti berkurang kekuatan fisiknya, namun bertambah kekuatan pikirannya.” (Ahli Hikmah)

Tak jarang kita menganggap orang tua secara biologis sebagai kelompok yang ketinggalan jaman, kolot, terbelakang dan kuno apalagi jika mereka tidak melek teknologi sebagaimana yang terjadi pada generasi milenial saat ini. Anggapan itu tak jarang melahirkan sikap tidak membutuhkan dan menghargai, tidak menghormati dan menempatkannya sesuai dengan porsi.

Penggolongan orang berdasarkan usia biologis bukan untuk mengkerdilkan satu dengan lainnya, meniadakan peran sebagian atas bagian lainnya. Ada kekhasan dan keistimewaan orang tua (terdahulu) yang sepanjang masa tak bisa dilampaui oleh kaum muda. Pengalaman.

Ada perkataan ahli hikmah dahulu sebagai berikut, “ Peganglah perkataan orang-orang tua. Meski mereka mungkin kehilangan tingkat kecerdasannya karena usianya, namun mata mereka sudah banyak melahap ragam peristiwa dengan berbagai sudut pandang dan pelajaran. Juga, telinga mereka telah menerima informasi lebih banyak dari orang lain.

Kaum tua selalu ada dengan modal pengalaman dan cara memandang yang utuh dan menyeluruh, di dapat dari rentang usianya yang panjang. Sisi itu yang harus di serap oleh kaum muda dengan menghargai dan menempatkannya dalam proporsi yang seimbang. 

Foto  Ilustrasi : kolaborasi kaum tua dan muda dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan. 

Rumah Merpati 22
28012022 20:18
#InspirasiWajahNegeri #30HariBercerita #30hbc2228 #MariBerbagiMAKNA #reHATIwan #InspiringWords #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri @30haribercerita @iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...