Langsung ke konten utama

[LITERASI PANDEMI]

Dibalik hal berat selalu ada sesuatu yang indah mengiringinya. 

Siap sangka akhir 2019 lalu bahwa pandemi covid-19 akan sepanjang dan menggurita begini. Semua rencana dari level pribadi hingga negara bahkan dunia sekalipun harus beradaptasi. Merubah haluan, menyiasati metode, memangkas anggaran, merevisi capaian dan target, hingga bahkan berhenti sama sekali. 
Salah satu hal indah yang diimpikan saat normal yang penuh dengan rutinitas ialah waktu untuk berada di rumah. Lebih dekat mengenal rumah dan isinya yang tak jarang kebanyak diluar, memahami kebutuhan rumah, hingga bercengkrama dengan banyak hal seperti menuntaskab buku-buku koleksi hingga mencapai menulis banyak imajinasi, pikiran dan inspirasi. 

Jangan heran, jika selama pandemi, literasi tak mati. Banyak mereka yang menjadikan pandemi saat pertama kali menerbitkan karya, dan pandemi itu sendiri sebenarnya salah satu mata air bahan tulisan  yang selalu ada dan makin banyak. Pandemi ini masih cukup panjang rupanya. Kita sebagai warga bumi mengalaminya bersama dalam beragam kisah berbeda atau cerita sama namun alur beda tipis. 

Pandemi ini kemudian menarik turunannya. Baik penyikapan serta efeknya. Ekonomi yang tumbang, kebijakan carut marut, kemiskinan kian naik. Serta tak lupa orang-orang jahat yang bermain tanpa hati di pusaran musibah kemanusiaan ini. 

Nah, apa yang sudah anda tulis selama pandemi ini? Cerita anda walau sederhana akan menjadi jadi kisah saat lima, belasan hingga puluhan tahun yang akan datang. 

25012021
#30hbc2125 #30haribercerita 
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #IWANwahyudi 
@30haribercerita @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

060 [PESONA SENYUM EMAS MU]

  “Senyum itu dari mata turun ke hati dan dari hati naik ke wajah.”   Ada banyak jenis senyum lengkap dengan beragam rasa sang pemilik wajah dan kesana sesiapa yang memandangnya. Konon senyum yang terbaik ialah Duchenne smile . Sebutan untuk senyum tulus yang identik dengan terangkatnya dua sudut mulut dan pipi sehingga membuat sudut mata berkerut. Senyum ini dapat menular pada orang lain dan dapat memperbaiki mood . Senyum Duchenne juga dikenal sebagai senyum kegembiraan sejati. Ada juga yang menyebutnya Standar emas dari senyum. Membuat Anda terlihat dapat dipercaya, autentik, dan ramah. Duchenne terinspirasi dari nama seorang peneliti abad 19 bernama Guillaume Duchenne. Sosoknya memberikan kontribusi luar biasa dalam memetakan otot-otot tubuh manusia, termasuk yang bertugas mengendalikan ekspresi wajah. Ciri-ciri dari Duchenne smile: Senyuman tampak hingga ke mata, sudut-sudut mata berkerut da nada gerakan dari dua otot wajah (di mulut dan pipi) Duchenne smile ...

056 [PERLAWANAN ABADI]

Ketika segelintir mereka mendeklarasikan diri sebagai musuh abadi yang selalu siaga menggelincirkan kita, hanya satu pekik dan langkah kita, LAWAN!!! Namun kadang kita bermesraan dengan mereka. Memeluk dan terperdaya larut dalam rayuannya. Ruang itu sengaja kita ciptakan, padahal mereka tak sejenak pun memiliki rasa kemanusiaan.  Melawan tak melulu identik dengan hal negatif. Melawan lahir dari jarak antara seharusnya dengan realitas. Melawan reaksi dari aksi yang menyimpang atas fitrah kemanusiaan. Perlawanan itu abadi.  Rumah Merpati 22 16122022, 21:32 #MariBagiMakna #InspirasiwajahNegeri #IwanWahyudi #gerimis30hari #Gerimis_Des_16  @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @gerimis30hari @ellunarpublish_ 

065 [RAMADHAN, DESEMBER DAN JANUARI]

Ini bukan direncanakan apalagi kebetulan, tapi keberulangan yang keseringan. Tapi siklus ini selalu membawa berkah dan kadang tak terduga. Beberapa yang dalam prediksi tidak mungkin ternyata paling cepat dan awal. Begitulah takdir dan nikmatnya, tak perlu disanksikan. Cukup jalani, tambah do'a yang mengiringi, hasilnya apapun itu jangan terima dan kecil hati. Lima antologi gagal. Tiga diantaranya karena diskomunikasi. Dua lainnya sudah kirim naskah sampai bela-belain dengan waktu yang mepet, eh malah belum ada kabar sampai sekarang nasib terbit atau tidaknya, padahal penyelenggaranya komunitas besar dan ternama. Alhamdulillah ada yang nyelip satu antologi, waktunya cepat bahkan saya sempat menyangsikan penyelenggara yang mengajak mampu menerbitkannya. Dua naskah solo mau tidak mau harus ditunda. Satunya sudah sejak tahun lalu direncanakan dan naskah tinggal diracik. Satu sisanya sudah didiskusikan kebanyak kawan, bahkan naskahnya di edit beberapa orang, tapi belum menemukan ruhn...