Aroma tanah kering musim kemarau yang tersiram hujan itu begitu khas. Aroma yang dirindukan, bertanda musim berganti itu tiba.
Ini hujan pertama dimasa pandemi yang menandakan kemarau telah berganti. Hujan tanpa ada suara sorak sorai mahasiswa yang bergembira dibawah guyuran air langit itu.
Hujan tanpa ribut ratusan anak asrama karena lantai basah dan bekas tanah dari kaki-kaki yang kehujanan baru tiba di gedung empat lantai ini. Hujan dalam lorong-lorong dan kamar-kamar kosong, tanpa tatapan dibalik jendela.
Hujan yang mengakhiri warna coklat rerumputan dan ranting tanpa dedaunan.
Hujan yang tak ada lagi air meluap di sungai samping asrama sehingga perjalanan tertunda atau ada motor yang terseret air bah.
Hujan ditengah makin panasnya kontestasi pilkada musim hujan 9 Desember nanti. Ditambah maraknya aksi menolak dan pencabutan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja di seluruh daerah pasca di sahkan DPR 5 Oktober lalu.
Hujan yang dalam rintiknya bersamaan dengan Rahmat-Nya bagi semesta. Selamat datang hujan.
10102020
#IWANWahyudi
#MariBerbagiMakna #reHATIwan
#InspirasiWajahNegeri
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
Komentar
Posting Komentar