Kekuasaan dan kewenangan yang kadang dibalut seragam seharusnya menghadirkan rasa nyaman dan membawa suasana perlindungan, bukan malah kesewenang-wenangan dan kekerasan pada masyarakat yang menjadi obyek. Segelintir oknum memang tak bisa dianggap sebagai representasi keseluruhan institusi. Namun nila setitik bisa merusak susu satu wadah jika tidak segera dipisahkan dan dibuang.
Kesalahan sedini mungkin harus ditindak sebagai pertanggungjawaban dan upaya menerapkan disiplin. Bukan hanya terlihat tegas saat kesalahan viral di publik dan menjadi aib institusi, tapi lemah pengawasan internal. Introspeksi internal harus selalu dilakukan berkala bukan hanya kencang saat keteladanan tercoreng dan nyata dilakukan di depan publik dan layar kaca.
Dua pekan terakhir bhayangkara negara (polisi) yang seharusnya mengayomi masyarakat, khilaf berkali-kali sebagaimana tiga peristiwa yang dirangkum dalam link berita berikut :
------
https://www.tvonenews.com/berita/nasional/10862-isi-telegram-kapolri-tindak-tegas-anggota-yang-represif?page=1
Pertama, kasus Polsek Percut Sei Tuan Polrestabes Medan Polda Sumatera Utara yang diduga tidak profesional dan proporsional dalam penanganan kasus penganiayaan. Kedua, kasus tanggal 13 Oktober 2021 terjadi anggota Polresta Tangerang Polda Banten membanting (smackdown) mahasiswa yang melakukan unjuk rasa. Dan ketiga, pada tanggal yang sama 13 Oktober 2021, yakni kasus anggota Satlantas Polresta Deli Serdang Polda Sumatera Utara melakukan penganiayaan terhadap pengendara sepeda motor.
------
Ini kesempatan Polisi melakukan instropeksi menyeluruh di internalnya secara serius. Agar kepercayaan masyarakat bisa pulih. Jika hastag #percumalaporpolisi menjadi tranding topik, ini menjadi warning (peringatan) keras bahwa dibawah sana kekecewaan bisa lebih besar karena tidak semua masyarakat yang kecewa memiliki media sosial dan mengungkapnya ke publik dugaan penanganan proses hukum yang tidak sesuai dengan prosedur itu.
Semoga telegram kapolri untuk menindak tegas anggota yang melanggar benar-benar buah dari introspeksi polisi secara internal, bukan upaya "pemadam kebakaran" sejenak dan bernafas pendek semata. Kita do'akan bersama.
Selamat istirahat kerabat semua, nikmati libur yang digeser padahal tanggal merahnya kemarin.
20102021
Sumber gambar dan logo : google
Komentar
Posting Komentar