Langsung ke konten utama

[HOAX]

Kata yang dua pekan terakhir makin menjadi trending topik. Hoaks atau Hoax (dibaca Hoks)dikenal dengan istilah disinformasi. Hoaks merupakan informasi palsu yang dengan sengaja dibuat, disesatkan namun "dijual" sebagai kebenaran. Wikipedia

Saya juga merasakan hal yang sama dengan Buku Best Seller Inspirasi dan Spirit Menjadi Manusia Luar Biasa. Apa pasal? Buku ini tidak dijual ditoko buku kebanyakan, banyak yang berminat memiliki dan membacanya. Termasuk yang japri menghubungi saya, apa daya saya cuma bisa mengatakan "Buku sudah habis dan memang tidak dijual ditoko buku". Dan para sahabat yang baru mengenal saya setahun terakhir melabeli buku ini "HOAKS atau HOAX".

Waduh. HOAKS benar-benar menyakitkan kerabat semua. Jika mereka benar-benar tau jalan panjang hingga buku ini diterbitkan, buku ini terbit saat saya mengalami salah satu titik nadir dalam perjalanan (akan saya kisahkan dalam tulisan lain nanti). Yah, mungkin kebanyakan orang menerbitkan karya menjadi salah saat menggapai puncak kehidupan. Saya malahan kebalikannya, karena dalam setiap kegagalan kita harus memiliki tanda dimana pada titik itu kita pernah terjatuh dan bisa bangkit tanpa orang harus tau saat itu kita sedang terpuruk.

Beberapa waktu yang lalu saya menghubungi penerbit buku ini, ternyata masih ada beberapa eksemplar yang saat pengiriman tertinggal (kelupaan tidak ikut dipacking) dirak etalase penerbit. InsyaAllah beberapa waktu lagi akan sampai. 50% dari hasil penjualan buku ini akan saya donasikan untuk korban gempa (bukan 50% dari royalti penulis, tapi dari harga penjualan) agar buku ini masih tetap menjaga ruh ia diterbitkan sebagaimana tertulis dikirim atas cover buku ini "10% dari keuntungan penjualan buku untuk dakwah dan kemanusiaan"

"Ceceran tulisan,surat, buku harian, sering kali dianggap bukan apa-apa. Tapi kadang dari tulisan-tulisan itu, mata dunia terbuka. RA Kartini bukan apa-apa tanpa surat-suratnya, Ahmad Wahib dan Soe Hoek Gie akan tetap menjadi misteri, jika buku hariannya tidak ditemukan. Bagaimana dengan Iwan Wahyudi? Pasti bukan bermaksud meniru tokoh-tokoh tersebut, sehingga dia menghimpun tulisan-tulisannya yang tercecer. Dia hanya mau berbagi isi hatinya yang renyah, setengah tulisan dan ulasannya. Tidak berat, sangat ringan dan menghibur. Meski maknanya sangat dalam. Itulah hebatnya dia". (Mesa Muslih Syuaib, Wartawan, Sekretaris Pemuda Muhammadiyah NTB)

09102018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[SALAM PAGI 170 : MERINDUI PANGGILAN]

  Assalamu’alaikum Pagi “Apakah hari ini diri mendengar syahdu suara adzan Shubuh yang memecah keheningan? Biarkan ia selalui dirindui oleh telinga bersama panggilan menunaikan shalat berikutnya hingga diri dipanggil oleh-Nya.” Saya masih ingat benar ketika listrik pertama kali masuk kampung kakek, hanya masjid yang lebih awal terpasang setrum itu. Biasanya suara adzan tak terdengar oleh rumah yang jauh dari masjid, sebagai penanda hanya bunyi bedug yang mampu merambatkan bunyi di udara lebih jauh radiusnya. Kemudian suara adzan dari pengeras suara menjadi penanda panggilan untuk menunaikan kewajiban shalat, bersujud padanya. Sekarang suara adzan tak terhalang apapun bahkan di daerah tanpa listrik, tanpa masjid bahkan seorang diri yang muslim karena alarm di smartphone dapat diatur sedemikian rupa bahkan dengan suara pilihan seperti adzan di Masjidil Haram, Masjid Nabawi dan sebagainya. Coba secara jujur bertanya kedalam diri, “Adakah suara adzan yang paling dirindu dan ditunggu bah

[SALAM PAGI 169 : TERIMA KASIH PAGI]

  Assalamu’alaikum Pagi “Terima kasih pagi atas segala perjumpaan penuh nikmat dari-Nya yang tak pernah terlewati walau sehari pun, tapi kadang diri selalu melupakan.”   Terima kasih pagi yang telah menjadi pembatas antara gelap dan terang. Hingga diri menyadari hidup tidak hanya melawati gelap tanpa cahaya yang memadai, namun juga berhadapan dengan terang yang penuh dengan sinar bahkan terik yang menyengat. Terima kasih pagi yang sudah menjadi alarm menyudahi istirahat. Bahwa hidup tidak mengenal jeda yang lama bahkan berlarut. Bukan pula tentang kenikmatan tidur yang kadang melenakan. Tapi harus kembali bergeliat bersama hari yang akan selalu ditemui,hadapi, taklukan hingga dimenangkan menjadi capaian. Terima kasih pagi yang sudah menyadari bahwa anugerah kehidupan begitu mahal. Organ tubuh yang dirasakan kembali berfungsi dengan normal ketika terbangun tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Konversi rupiah pun tidak bisa menggantikan satu saja syaraf yang berhenti berfungsi no

[SUAPAN TANGAN]

Salah satu anugerah menjadi generasi yang hadir belakangan adalah mendapatkan mata air keteladanan dari para pendahulu yang menyejukan. Tak harus sesuatu yang wah dan besar, hal sepele dan receh kadang menyentak nurani ketika dibenturkan dengan kepongahan jiwa yang angkuh. Mereka dengan jabatan yang mentereng bisa bersikap lebih sombong sebenarnya dibandingkan kita yang dengan tanpa malu petantang-petenteng cuma bermodal kedudukan rendahan. Bahkan ada yang dengan bangga membuang adab dan perilaku ketimuran yang kaya dengan kesantunan dengan dalih tidak modern dan kekinian. Adalah Agus Salim Diplomat ulung awal masa kemerdekaan dengan kemampuan menguasai 9 bahasa asing. Jauh sebelum kemerdekaan republik ini pun ia sudah menjadi bagian dari pergerakan kebangsaan yang memperjuangkan proklamasi kebebasan dari penjajahan. Tapi, jiwa dan karakter keindonesiaannya tak pudar dengan popularitas dan jam terbangnya melalang buana kebelahan dunia. Dalam sebuah acara makan malam ia me