Jika demokrasi kebebasan menyatakan pendapat dan penghormatan atas berbedanya pilihan, kenapa saat menjadi penguasa lewat jalan demokrasi malah anti kritik dan membungkam suara yang berseberangan?
Slogan demokrasi dan kebebasan hanya diteriakan saat menjadi oposisi, berada diluar kekuasaan. Menjadi pahlawan atas suara-suara kenyataan dilapangan yang berbeda dengan isi lembaran laporan di atas meja.
Idealisme itu bukan hanya hilang dan lenyap saat syahwat kekuasaan menjadi teman akrab, tapi semakin liar dan ganas melenyapkan siapa yang tak sepaham dan mengamini langkah merampas hak di atas amanah rakyat. Bahkan teman sepiring berdua dalam perjuangan bisa disingkirkan.
Demokrasi hanya di hati saat merebut kuasa, kemudian dilempar ke tempat sampah jika tak bisa berbuat leluasa. Tak perlu banyak bersandiwara, kisah penyelewangan kekuasaan telah banyak dalam langsung sejarah. Engkau belum seberapa daripada kisah Fir'aun yang bukan hanya merampas hak rakyat, tapi juga merampas peran Tuhan yang telah menciptakan-Nya.
17102020
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
Gambar ilustrasi google
Komentar
Posting Komentar