Betapa banyak orang untuk melakukan sesuatu harus menunggu momentum yang tepat, terkadang malah mengaitkannya dengan hari tertentu, malam khusus atau waktu-waktu dengan hitung-hitungan yang tak logis dan jauh dari nilai-nilaia ilmiah.
Dalam fisika Rumus momentum adalah massa x kecepatan. Jelas sekali bahwa komponen waktu hanya satu bagian dari kecepatan.
Dalam momentum sosial, massa adalah kuantitas massa (aktivis dan basis massa). Sedangkan kecepatan merupakan tingkat akselerasi dan pematangan diri.
Kuantitas massa dicapai dengan memperbanyak laku menyuarakan, mengajak juga merekrut orang-orang untuk mengambil bagian dalam proses perbaikan dimasyarakat. Kuantitas massa pun akan terbagi lagi menjadi beberapa tingkatan yaitu penggerak, pendukung dan simpatisan. Hal ini perlu disadari dari awal agar mengantisipasi frustasi dikemudian hari karena menganggap semua orang HARUS menjadi penggerak semata.
Tingkat akselerasi dan pematangan diri ini terkait langsung dengan pembinaan. Menyiapkan sebuah sistem yang dapat menyiapkan sumberdaya sesuai dengan selera zamannya namun tidak lepas dari keaslian/kekhasan rasa yang dimilikinya.
Kedua hal ini (massa dan kecepatan) harus menjadi pekerjaan sosial yang berkelanjutan tanpa mengenal lelah dan putus asa sehingga momentum dapat hadir setiap waktu.
Momentum dapat diciptakan (direncanakan sejak awal) atau sebagai respon dari sebuah kebutuhan kondisi yang memerlukan reaksi kreatif. Begitulah, setiap saat dinamisasi dan perputaran momentum kebaikan baik personal, massal maupun kelembagaan dapat terus bergulir tanpa memandang waktu tertentu saja.
Mari terus memperbaiki diri, selalu berubah menjadi lebih baik dan manfaatkan serta isi hari-hari kita sebagai momentum bersejarah untuk meninggalkan jejak yang mengispirasi sesama.
04.10wita 16092016
IWAN Wahyudi
www.iwan-wahyudi.net
Komentar
Posting Komentar