Langsung ke konten utama

[PUISI CINTA] Bedah Buku Antologi Puisi Bumi Manusia

"Puisi kristalisasi dari perasaan (isi jiwa) dan pikiran (ide dan narasi) yang melahirkan pesan" (Iwan Wahyudi) 
Kemarin siang, 13 Maret 2020 saya berkesempatan menimba ilmu tentang puisi, walaupun saya di minta sebagai salah seorang pembedah dalam acara Bedah Buku Antologi Puisi Bumi Manusia karya Bang Eka Ilham. Selain penulis dan saya, ada juga bang N. Marewo seorang novelis dan cerpenis dan bang Haerudin Parewa seorang Budayawan dan akademisi. Acara secara online lewat zoom meeting itu dihadiri lebih dari 70 peserta dari seluruh Indonesia bahkan ada yang dari Malaysia. 
Puisi salah satu karya sastra yang banyak melahirkan para pujangga ternama pada zamannya. Puisi sebuah ekspresi cinta dan isi jiwa. Ketika orang melakukan kritik sosial sebagai bentuk kecintaannya pada masyarakat dan keadilan banyak yang melakukannya lewat puisi. Kecintaan mereka pada kemanusiaan dan lingkungan dituangkan dalam puisi, kecintaan mereka pada bangsa saat masa kemerdekaan hingga saat inipun banyak yang diwakili oleh puisi. Cinta pada Sangat Pencipta menghasilkan banyak karya puisi spiritual dan religi. Apalagi cinta sesama manusia tentu akan banyak lagi puisi, sajak dan syair yang tertulis sepanjang sejarah umat manusia. 
Beberapa poin penting dari para narasumber Bedah buku tersebut diantaranya :

"Aku Menulis Bukan Karena Ahli Namun Menulis Panggilan Jiwa." (Eka Ilham)
"A poem, it doesn't explaination
(Sebuah puisi tidak membutuhkan penjelasan). 
Sebuah puisi tidak bisa di adili baik dan buruknya karena puisi lahir dari suara hati dan suasana hati." (N.Marewo) 

"Puisi lahir dari letupan-letupan dan peristiwa-peristiwa politik, sosial, ekonomi dan budaya. 
Puisi lahir dari pengulangan sejarah, kalau Pramoedya Ananta Toer bumi manusia lahir dari tekanan masa kolonial, Eka Ilham bumi manusia lahir dari tekanan pasca kolonial." (Haerudin  Parewa) 

Sebagian besar puisi terlahir dari perasaan jiwa dan pergolakan cinta. 

13072020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBebagiMakna
#MemfirasatiZaman
@iwanwahyudi1
@Inspirasiwajahnegeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...