Satu dua bulan terakhir betapa banyak ucapan belasungkawa di media sosial. Pasti berita ini dari pemilik akun yang berteman dengan saya atau akun yang saya follow (ikuti). Berita kematian tersebut bisa berupa orang yang saya kenalan betul, atau dikenal oleh pemilik akun yang saya ikuti. Bahkan ada pemilik akun tersebut sendiri yang meninggal.
Tidak bisa dipungkiri sebagian besar karena sebelumnya terpapar covid-19. Apalagi masa-masa sekarang grafik penularannya terus membuat rekor baru selama pandemi sejak tahun 2020 lalu memasuki Indonesia.
Kita meyakini kematian akan datang kapan saja. Dan menjadi rahasia Sang Kuasa. Bukankah ikhtiar menghindari penyakit, apalagi penyakit yang mematikan merupakan perintah-Nya juga.
Hari-hari ini seakan angka kematian sangat tekun kita cermati, cari tau, dibandingkan. Mengalahkan cermat dan tekunnya memperhatikan pola hidup dan menjaga kesehatan.
Parade kematian ini semoga menyadarkan. Kematian pasti datang, tapi sudahkan dipersiapkan. Semua akan tiada, namun dengan cara terbaik atau kepongahan yang dapat meniadakan orang lain juga.
"Dimana saja name berada, kematian akan mendapatkan name, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh" (QS. An-Nisa: 78)
Semoga lekas sembuh para kerabat yang terpapar. Di terima segala amal, di ampuni segala dosa bagi yang telah berpulang.
14072021
Keterangan Foto :
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020). Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan dua tempat pemakaman umum (TPU) untuk memakamkan pasien terjangkit virus corona (Covid-19) yang meninggal dunia, yakni di TPU Tegal Alur di Jakarta Barat dan TPU Pondok Ranggon di Jakarta Timur. Jenazah yang dapat dimakamkan di sana, yakni yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) dan berstatus positif terjangkit virus corona.(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Komentar
Posting Komentar