Langsung ke konten utama

[MENCINTAI PERJUANGAN]

" Jika seseorang telah memilih sebuah jalan yang dicintainya, pasti ia akan berada disana hingga akhir hayat apapun resikonya. "

Pangeran Diponegoro, Soekarno, Hatta, Syahril, Agus Salim, Syafruddin Prawiranegara dan para pejuang kemerdekaan lainnya rela dibuang atau diasingkan oleh penjajah untuk sebuah perjuangan membebaskan bangsa ini dari penjajahan. 

Buya Hamka dan Sayyid Quthb dijebloskan dalam penjara oleh rezim yang berkuasa di masing-masing negaranya. Hal itu bukan meredupkan kecintaannya pada jalan dakwah yang dibela. Dalam jeruji besi yang gelap kecintaanya pada Sang Rabb malah melahirkan tafsir Al-Azhar dan tafsir Fii Zilalil Qur'an. 

Miliaran orang tua sejak dulu hingga masa pandemi Covid-19 hari ini tetap membuat mereka kokoh mencari nafkah seperti apapun kendalanya. Mereka meyakini sebuah tanggung jawab agar keluarga dan generasi penerus orang-orang yang mereka cintai tetap harus dipenuhi haknya. 

Mereka yang dulu ketika menjadi aktivis semasa dikampus dengan segala idealisme yang menjulang, tak semua akan bertahan dalam kehidupan sebenarnya setelah hidup dalam kenyataan dimasyarakat. Banyak diantara mereka yang bahkan menjadi musuh bagi kebenaran dan keadilan yang dulu dibelanya mati-matian. 

Apa yang membuat mereka tetap konsisten dan bahkan menjadi semakin kokoh dengan yang diperjuangkan? Kecintaannya pada jalan yang dipilih, ketulusan dalam melaluinya, keridhaan dengan segala resikonya dan menempatkan segalanya sebagai jalan menuju cinta-Nya. 

28072020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri 
#MariBebagiMakna 
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...