" Jika seseorang telah memilih sebuah jalan yang dicintainya, pasti ia akan berada disana hingga akhir hayat apapun resikonya. "
Pangeran Diponegoro, Soekarno, Hatta, Syahril, Agus Salim, Syafruddin Prawiranegara dan para pejuang kemerdekaan lainnya rela dibuang atau diasingkan oleh penjajah untuk sebuah perjuangan membebaskan bangsa ini dari penjajahan.
Buya Hamka dan Sayyid Quthb dijebloskan dalam penjara oleh rezim yang berkuasa di masing-masing negaranya. Hal itu bukan meredupkan kecintaannya pada jalan dakwah yang dibela. Dalam jeruji besi yang gelap kecintaanya pada Sang Rabb malah melahirkan tafsir Al-Azhar dan tafsir Fii Zilalil Qur'an.
Miliaran orang tua sejak dulu hingga masa pandemi Covid-19 hari ini tetap membuat mereka kokoh mencari nafkah seperti apapun kendalanya. Mereka meyakini sebuah tanggung jawab agar keluarga dan generasi penerus orang-orang yang mereka cintai tetap harus dipenuhi haknya.
Mereka yang dulu ketika menjadi aktivis semasa dikampus dengan segala idealisme yang menjulang, tak semua akan bertahan dalam kehidupan sebenarnya setelah hidup dalam kenyataan dimasyarakat. Banyak diantara mereka yang bahkan menjadi musuh bagi kebenaran dan keadilan yang dulu dibelanya mati-matian.
Apa yang membuat mereka tetap konsisten dan bahkan menjadi semakin kokoh dengan yang diperjuangkan? Kecintaannya pada jalan yang dipilih, ketulusan dalam melaluinya, keridhaan dengan segala resikonya dan menempatkan segalanya sebagai jalan menuju cinta-Nya.
28072020
#IWANwahyudi
#InspirasiWajahNegeri
#MariBebagiMakna
@iwanwahyudi1
@inspirasiwajahnegeri
Komentar
Posting Komentar