Saat SMA (masa kami SMU sebutannya) dulu saya kecantol dengan KIR (Kelompok Ilmiah Remaja) salah satu ekskul di SMUN 1 Raba (SMAN 1 Kota Bima sekarang). Diantara teman-teman sekelas yang pada berebut masuk IFO, IMO, ICO dan IBO (ekskul olimpiade Fisika, Matematika, Kimia dan Biologi). Alasannya sederhana ekskul ini namanya kece dan ilmiah itu kesannya intelek.
Dilevel sekolah KIR, sedang forum ditingkat Kabupaten Forum Ilmiah Remaja (FIR) namanya. Walau anak IPA saya sempat buat karya tulis ilmiah Temannya Demokrasi dalam upacara Tuha ro Lanti (pelantikan sultan Bima) di Kesultanan Bima, saya lupa jadi dikirim ke lomba atau tidak waktu itu. Tapi di lomba yang lain tingkat provinsi, saat kelas III saya meraih juara III lomba essay pelajar tingkat SMA se-NTB. Saat kuliah sempat mau ikut dan sudah mulai buat kelompok pasca pelatihan, tapi urung ikut PKM.
Saat di Kemahasiswaan kampus sekarang saya menemukan ruh literasi ilmiah seperti saat SMA dulu ketika melihat para mahasiswa bersemangat ikut kompetisi-kompetisi ilmiah seperti PKM, PHBD, LKTIQ dan sejenisnya. Disini bersenyawa antara energi cendekia muda, semangat pewarisan ilmiah para dosen pembimbing dan ruang yang banyak disediakan oleh pemerintah dalam hal ini Dikti. Sehingga hampir tak ada alasan bagi para tunas bangsa mengasah dirinya sejak dini.
Foto : Para Pimpinan Universitas dan Dekan UTS melepas Rombongan tim PKM.
17072019
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar