Langsung ke konten utama

[IKATAN BUKA PUASA BERSAMA]

Selalu ada alasan tidak bisa berkumpul, tapi selalu ada penyebab untuk sebuah kebersamaan. 

Dihari-hari biasa sebagian mereka yang memiliki jam terbang tinggi alias sibuk (baik yang sok sibuk atau benar-benar sibuk) ada saja kendala dan alasan sehingga sulit untuk bertemu dan berkumpul. Berbeda halnya saat bulan Ramadhan hampir semua kita, baik yang memiliki kelonggaran waktu maupun yang hidupnya super padat, pasti punya waktu untuk berbuka puasa. Kesempatan ini dijadikan momentum untuk berbuka puasa bersama. 

Hampir semua hubungan dijadikan ikatan untuk berbuka puasa, kekerabatan, persaudaraan, pertalian darah dan sebagainya. Mulai dari alumni sekolah, alumni kegiatan, teman kelas, teman kuliah, satu organisasi, satu kerjaan, komunitas, satu daerah asal dan banyak lagi.

Kalau pun tidak bisa berbuka puasa dalam jumlah peserta yang banyak setidaknya kita berbuka puasa bersama keluarga, teman kost atau kontrakan bukan? Energi buka puasa bersama ini begitu luar biasa :
1. Menumbuhkan, menata ulang dan mengokohkan hubungan selama ini yang telah terjalin. Momentum ini salah satu jadi alasan untuk bertemu, buka puasa bersama. Biasanya mendekati lebaran sudah libur dan terbuka kesempatan yang luang.
2. Mengasah kepekaan diri. Saat berbuka puasa bersama orang tidak mampu maka energi kepedulian akan terlihat. Momentum buka puasa bersama menjadi ajang untuk saling berinfaq dan berdonasi agar bisa saling berbuka puasa bersama dengan mereka yang kekurangan. 
3. Menahan jebakan hawa nafsu. Sebelum berbuka tentu banyak dan beragam makanan yang ingin dicicipi, namun akan kewalahan menghabiskannya saat berbuka. Berbuka puasa melatih dan menguji manajemen kita mengelola hawa nafsu, keuangan dan pengeluaran.

22052019
#IWANwahyudi 
#MariBerbagiMakna 
#EnergiRamadhan 
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan 
www.iwan-wahyudi.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[KARTINI]

KARTINI, banyak sejarah kehidupannya yang kadang "digelapkan" oleh rezim yang pernah berkuasa di negeri ini. Kartini (1) Sejarah yang ditulis penguasa telah menunggangi pemikiran2 kartini untuk maksud yang sama sekali bertentangan dengan cita2 murni kartini. Kartini (2) Betapa emansipasi dan feminisme dijadikan berhala oleh banyak perempuan Indonesia dengan mengatasnamakan Kartini. Padahal bukan itu yang hendak dicapai kartini. Kartini (3) Kekritisan kartini talah terlihat sejak kecil ketika kebiasaan tempo dulu untuk memanggil guru ngaji ke rumah  untuk mengajar membaca dan menghafal al-qur'an tidak disertai dengan terjemahan,kartini tidak bisa menerima hal tersebut. dia menanyakan makna ayat2 yang diajarkan. Bukan jawaban yang didapat, malah sang guru memarahinya. Kartini (5) Kyai sholeh kemudian tergugah untuk menterjemahkan Al-Qur'an kedalam bahasa jawa. Di hari pernikahan kartini kyai sholeh menghadiahinya terjemahan  Al-Qur'an ( Faizhur Rahma...

[MENOLAK TAKLUK]

Jenderal Soedirman pastinya tau benar akan penyakit komplikasi Tuberkulosis yang merusak paru-parunya dan ia bawa bergerilya keluar masuk hutan hingga harus ditandu naik turun bukit. Saya yakin setiap dokter akan menyarankannya Istirahat. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Soekarno juga bukan orang yang tidak mengerti akan penyakitnya saat menolak operasi ginjal. Namun ia tetap memilih masih menjalankan pemerintahan republik  padahal iya mengalami hipertensi yang dipengaruhi ginjalnya, ginjal kiri tidak berfungsi maksimal sedang fungsi ginjal kanan tinggal 25%. Ada juga penyempitan pembuluh darah jantung  pembesaran otot jantung bahkan gejala gagal jantung. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? RA Kartini tak berhenti berjuang lewat literasi dengan berkorespondensi walau ia kemudian mengalami pre-eklampsia (tekanan darah tinggi saat kehamilan, persalinan atau nifas) saat melahirkan anak pertama dan satu-satunya. Apakah ini menolak takluk oleh sakit? Pernahkan ki...

[SURAT JURU BICARA LISAN DAN HATI]

Setelah mengundurkan diri dari posisi wakil presiden mendampingi Soekarno akibat perbedaan pandangan, bukan berarti membuat hubungan Hatta dengan pasangan dwi tunggalnya itu benar-benar terputus. Persaudaraan dan persahabatan diantaranya tetap berjalan, salah satunya Hatta masih menulis surat-surat masukan pada presiden Soekarno, selain tulisan-tulisannya di koran. Entah apakah surat itu dibaca atau diterima pesan didalamnya. 1902, perempuan 23 tahun ini banyak menuliskan perasaan dan pikiran keseorang wanita dibenua Eropa nun jauh dari Indonesia. Korespondensi mereka tak kurang dari 115 pucuk surat yang kemudian dihimpun menjadi buku "Habis Gelap Terbitlah Terang". Mereka berdua adalah RA Kartini dan Nyonya Rosa Abendanon-Mandri, istri Direktur Pendidikan, agama dan industri Hindia Belanda. Banyak orang yang tidak dapat mengungkapkan perasaan dan masukan secara langsung pada orang lain, hingga diperlukan media pesan dengan secarik kertas. Surat, sebuah saksi pera...