Ramadhan tiga tahun ini terasa berbeda, ketiganya memiliki perbedaan yang bukan dirasakan perorang semata. Ada perasaan kolektif bahkan untuk ukuran dunia. Ramadhan 2019 sebelum pandemi yang tentu akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya, Ramadhan 2020 saat awal pandemi dengan segala ketakutan dan ketat memproteksi diri dan Ramadhan 2020 tahun kedua pandemi dengan kehidupan new normal.
Diantara tiga tahun mari secara jujur menilai, pada tahun yang mana Ramadhan terbaik kita. Dalam artian kekhusyu'an dan ibadah benar-benar berbaik dilakukan. Bukan semata-mata rutinitas yang hiruk pikuk.
Secara umum mungkin penilaian bisa dengan pendekatan : jika lebih baik dari kemarin termasuk golongan beruntung, jika sama masuk daftar orang merugi dan jika lebih buruk masuk golongan yang celaka.
Kelonggaran dan kelalaian mendisiplinkan diri dengan protokol kesehatan jangan sampai bergaris lurus dengan kuantitas dan kualitas Ramadhan kita. Pandemi ini terlalu keras untuk sekedar menjewer kelalaian kita, terlalu lama untuk jadi sentilan menyadarkan bahwa kian kian berjarak dengan-Nya selama ini.
Purnama malam 15 Ramadhan ini, semoga sedikit menyinari ruang hati yang sering redup. Bahwa tinggal setengah jatah waktu Ramadhan tahun ini akan meninggalkan kita. Cepat sekali, padahal terasa kita belum apa-apa dengan Ramadhan tahun ini.
Foto : Kegiatan Ramadhan Asrama Mahasiswa UTS 2019
27042021
-------
#15_EnergiRamadhan #EnergiRamadhan
#MariBerbagiMakna #CatatanPuasa #LiterasiRamadhan #InspirasiWajahNegeri #Ramadhan #Puasa #reHATIwan #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar