Langsung ke konten utama

[BUKAN KARTINI, TAPI IA JUGA PANUTAN KAMI]

Perempuan ini sesekali saya minta mendongeng dan dongeng ala beliau mengalir begitu saja. Entah dari mana ia mendengar dongeng yang ia tuturkan kembali itu masih membuat saya heran hingga sekarang. Hidup di pelosok desa tidak sekolah dan tentu bersama orang tua yang tidak punya referensi bacaan dan tontonan tentang dongen dan kisah-kisah fable lainnya.

Perempuan ini salah seorang “pemberontak” karena melawan kebijakan penjajah Jepang yang mencari dan menculik  para gadis desa untuk dijadikan wanita penghibur (Jugu Ianfu) masa tahun 1942-1945 dengan Nika Baronta (Mbojo: Nikah Berontak). Gerakan menikahkan para anak gadis Bima dalam waktu yang sesingkat-singkatnya  dari pada dibawa militer Jepang dan dijadikan pemuas nafsu para Nippon.

Kelembutan dan kesantunan berbicara selain terlihat dari kesehariannya juga diajarkan dengan sabar pada saya. Dengan menempatkan kata/panggilan/kata ganti terhadap lawan bicara yang lebih tua atau seusia  dan lebih muda dalam bahasa Mbojo (Bima-Dompu).   Contoh, menempatkan pilihan kata saya (aku) jika pada yang lebih tua dengan “mada” sedang pada yang sebaya atau lebih kecil dengan “nahu”, menjawab panggilan dengan kata iya, jika pada yang seumuran atau lebih kecil dengan “iyo” sedang jika pada yang lebih tua dengan “iyota” . Hal ini makin memperkaya kosakata dalam berkomunikasi.

Sosok sederhana ini, saat kami usai shalat subuh pasti telah menyiapkan sarapan lengkap dengan segelas kopi untuk dirinya dan sang suami. Tak boleh ada yang meninggalkan rumah sebelum sarapan, walau hanya nasi panas dan lauk seadanya ala desa. Saya tau persis beliau tidak pernah membaca kajian ilmiah tentang apa manfaatnya sarapan pagi pada pola hidup sehat.

Di didapur yang menjadi daerah kekuasaannya dan masih menggunakan kayu bakar, dibagian belakang rumah panggung, saya diperlihatkan bagaimana mengsangrai kopi original dan kopi campuran jahe, beras dan kelapa. Wawasan ini setidaknya menjadi salah satu pembuka obrolan tentang kopi kekinian, saat dikepala ini masih nihil pengetahuan tentang berjenis kopi bersama para menikmat kopi kala beberapa tahun silam.

Hari ini semua sedang sibuk dan berlomba memposting para perempuan ternama yang pernah mengisi panggung jagad raya, edisi hari Kartini katanya. Selain ibu yang memiliki ruang khusus dan istimewa dalam diri kita semua tentunya. Perempuan yang saya ceritakan diatas salah satu yang menginspirasi perjalanan hidup saya. Bukan karena saya membaca kehebatan cerita hidupnya saja (ia bukan tokoh apalagi memiliki biografi). Tapi, saya merasakan, melihat langsung dan membersamainya dalam segala kehangatan, kasih sayang walau dalam waktu yang tak begitu lama karena harus merantau melanjutkan belajar. Perempuan ini bukan Kartini, tapi dalam hidupnya ada inspirasi. Ada yang tau atau kenal perempuan yang saya ceritakan ini ? atau ada kenangan dan kisah istimewa bersamanya yang kalian mau bagikan?

21042020
#IWANwahyudi
#cemara0421 #cemarakartini #ceritamasakarantina
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
@iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

060 [PESONA SENYUM EMAS MU]

  “Senyum itu dari mata turun ke hati dan dari hati naik ke wajah.”   Ada banyak jenis senyum lengkap dengan beragam rasa sang pemilik wajah dan kesana sesiapa yang memandangnya. Konon senyum yang terbaik ialah Duchenne smile . Sebutan untuk senyum tulus yang identik dengan terangkatnya dua sudut mulut dan pipi sehingga membuat sudut mata berkerut. Senyum ini dapat menular pada orang lain dan dapat memperbaiki mood . Senyum Duchenne juga dikenal sebagai senyum kegembiraan sejati. Ada juga yang menyebutnya Standar emas dari senyum. Membuat Anda terlihat dapat dipercaya, autentik, dan ramah. Duchenne terinspirasi dari nama seorang peneliti abad 19 bernama Guillaume Duchenne. Sosoknya memberikan kontribusi luar biasa dalam memetakan otot-otot tubuh manusia, termasuk yang bertugas mengendalikan ekspresi wajah. Ciri-ciri dari Duchenne smile: Senyuman tampak hingga ke mata, sudut-sudut mata berkerut da nada gerakan dari dua otot wajah (di mulut dan pipi) Duchenne smile ...

056 [PERLAWANAN ABADI]

Ketika segelintir mereka mendeklarasikan diri sebagai musuh abadi yang selalu siaga menggelincirkan kita, hanya satu pekik dan langkah kita, LAWAN!!! Namun kadang kita bermesraan dengan mereka. Memeluk dan terperdaya larut dalam rayuannya. Ruang itu sengaja kita ciptakan, padahal mereka tak sejenak pun memiliki rasa kemanusiaan.  Melawan tak melulu identik dengan hal negatif. Melawan lahir dari jarak antara seharusnya dengan realitas. Melawan reaksi dari aksi yang menyimpang atas fitrah kemanusiaan. Perlawanan itu abadi.  Rumah Merpati 22 16122022, 21:32 #MariBagiMakna #InspirasiwajahNegeri #IwanWahyudi #gerimis30hari #Gerimis_Des_16  @inspirasiwajahnegeri @iwanwahyudi1 @gerimis30hari @ellunarpublish_ 

065 [RAMADHAN, DESEMBER DAN JANUARI]

Ini bukan direncanakan apalagi kebetulan, tapi keberulangan yang keseringan. Tapi siklus ini selalu membawa berkah dan kadang tak terduga. Beberapa yang dalam prediksi tidak mungkin ternyata paling cepat dan awal. Begitulah takdir dan nikmatnya, tak perlu disanksikan. Cukup jalani, tambah do'a yang mengiringi, hasilnya apapun itu jangan terima dan kecil hati. Lima antologi gagal. Tiga diantaranya karena diskomunikasi. Dua lainnya sudah kirim naskah sampai bela-belain dengan waktu yang mepet, eh malah belum ada kabar sampai sekarang nasib terbit atau tidaknya, padahal penyelenggaranya komunitas besar dan ternama. Alhamdulillah ada yang nyelip satu antologi, waktunya cepat bahkan saya sempat menyangsikan penyelenggara yang mengajak mampu menerbitkannya. Dua naskah solo mau tidak mau harus ditunda. Satunya sudah sejak tahun lalu direncanakan dan naskah tinggal diracik. Satu sisanya sudah didiskusikan kebanyak kawan, bahkan naskahnya di edit beberapa orang, tapi belum menemukan ruhn...