Langsung ke konten utama

[INSPIRASI PERTEMANAN]

Awalnya saya termasuk orang yang kurang  percaya bahwa disetiap tempat dimana Allah takdirkan kita berjejak, akan ada Inspirasi dan hikmah yang dipetik dari teman-teman yang diperkenalkan dalam hidup kita. Karena proses berkenalan hingga memilah mana teman yang benar-benar berteman itu perlu waktu.

Akhirnya satu persatu misteri waktu menjawabnya dengan begitu indah. Hal itu terjadi bahkan ditanah rantauan dimana kita berjarak dan tak lagi bersama teman-teman lama yang sudah berasam garam bersamanya. Lebihnya malah ada hal baru yang belum pernah terasa ada sebelumnya dan bertumbuh dalam interaksi baru.

Satu ini senior saya dikampus (kaos kuning) @repi.s.tomandar , sejak awal saya terkesan dengan gaya retorika mantan ketua BEM fakultas dan salah satu menteri di BEM universitas ini. Ia perantau dari Sulawesi, menuntut ilmu di Lombok dan sekarang berkarya dan mengabdi diSumbawa dengan aksi sosial kemanusiaan relawan @rumahzakat. 

Satunya lagi Rektor Muda yang mendedikasikan waktunya bersama ribuan mahasiswa dari seluruh Nusantara di UTS  @universitasteknologisumbawa, merantau meninggalkan kampung halaman. Kuliah S3nya di Korea Selatan, Mantan Ketua BEM Teknik UI ini tempat saya belajar tentang keramahan pada sesama dan mengelola sumberdaya.

Jika dalam tiap perjalanan dan pertemanan, tak ada satupun Inspirasi dan hikmah yang bisa dipetik berarti ada yang salah pada diri kita.

17032019 11:13 Kamar 1A5
#IWANwahyudi 
#MariBebagiMakna 
#InspirasiWargaNegeri #raHATIwan
www.iwan-wahyudi.net

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...

014 [PERANG DIPONEGORO, PERANG TERMAHAL BELANDA DI INDONESIA]

  Belanda salah satu penjajah Indonesia yang sangat lama dibandingkan negera lainnya. Hal itu bukan berarti mulus-mulus saja. Perlawanan di berbagai daerah di Nusantara meletus silih berganti sepanjang waktu. Walau dengan persenjataan yang sebanding, namun api perjuangan itu tak mampu dipadamkan dengan mudah hingga kemerdekaan itu benar-benar diproklamasikan. Salah satu perang yang dicatat sebagai perlawanan terbesar dan termahal yang dihadapi oleh Belanda ialah Perang Jawa atau Perang Diponegoro yang meletus selama lima tahun sejak tahun 1825 hingga 1830. Penyebab dari perang Diponegoro ini diantaranya, Belanda ikut campur tangan dalam kehidupan keraton yang pastinya merupakan akal licik untuk mempengaruhi dan mengadudomba. Selain itu beban ekonomi rakyat akibat aturan pajak yang diberlakukan Belanda, pengusiran terhadap rakyat karena tanahnya termasuk tanah yang disewakan. Dan yang paling khusus adalah pemasangan patok-patok jalan oleh Belanda yang melintasi makam para leluhur Pa...

[DARI CAHAYA LAMPU KITA BELAJAR MENJAGA FASILITAS NEGARA]

Suatu ketika khalifah Umar bin Khatab RA kedatangan seseorang saat mengerjakan tugas Negara dengan diterangi cahaya lampu. Setelah mempersilahkannya masuk dan duduk sang Khalifah bertanya pada tamu “ Apakah yang akan kita bicarakan adalah masalah Negara atau masalah pribadi ? “ . Ketika sang tamu menjawab permasalahan pribadi Umar langsung mematikan lampu dan sang tamu dibuatnya terkejut. Belum habis keterkejutan sang tamu pemimpin kaum muslimin ini menjelaskan, sebelum sang tamu datang ia sedang mengerjakan tugas Negara dengan menggunakan lampu yang merupakan fasilitas Negara, sekarang kita akan membicaraka permasalahan pribadi sehingga tidak layak jika juga harus menggunakan fasilitas Negara. Mungkin cerita diatas menyadarkan kita akan pentingnya menjaga dan memisahkan mana yang menjadi amanah Negara atau public yang sedang melekat pada kita dengan status pribadi kita. Kisah diatas kemudian melahirkan pertanyaan ngeles kita “ Ah itukan wajar karena mereka sahabat Rasul da...