" Titik tengah antara angan-angan dan keterbatasan adalah karya "
Manusia memiliki dimensi imajinasi dan keinginan masa depan. Ia bisa berupa angan-angan, obsesi dan cita-cita. Merealisasikan semua itu tak semudah membalikkan telapak tangan. Ada ruang bernama keterbatasan, ada sifat bernama kemalasan, ada saat bernama keputusasaan yang akan menghambat bahkan memusnahkan sebagian atau semua hal tersebut sehingga kita tumbang.
Dua kutub ini saling berseberangan dan memakan satu sama lainnya. Ibarat kelebihan dan kekurangan atau dua sisi keping mata uang. Selalu ada dan tak bisa dipisahkan. Hal yang harus dicari adalah titik temu bernama karya atau amal. Cita-cita harus mampu menerobos keterbatasan, imajinasi harus bisa melawan kekurangan, obsesi harus dapat menaklukan kelemahan dan harapan harus menyiasati segala kondisi sekeliling.
Sejak kuliah saya mengenal sosok ini dari beberapa konsep pengelolaan organisasi. Beda kampus, ia di UGM dan selisih usia lebih senior. Usai tamat kuliah ia balik ke kampung halaman dilombok barat dan sesekali saya ketemu dan berdiskusi. Lebih intensif saat setahun setengah sebelum Pilgub NTB karena sama-sama di Tim Sahabat Bang Zul (DR. Zulkieflimansyah). L Nofian Hadi tau persis perjalanan, konsep dan ruh NTB Gemilang yang menjadi tujuan pemerintahan provinsi NTB 2018-2023. Dari rentang interaksi dengannya saya banyak belajar tentang titik tengah antara angan-angan dan keterbatasan hingga dapat menjadi ruang memberi manfaat pada sesama.
Dari dua hal yang berbeda, selama itu bukan antara Haq dan bathil pasti ada titik tengah yang dapat menyatukan dan memaksimalkan potensi semua komponen.
19022019 15:59 Lantai 1 Gedung Mandiri
#IWANwahyudi
#MariBerbagiMakna
#InspirasiWajahNegeri #reHATIwan
www.iwan-wahyudi.net
Komentar
Posting Komentar