Langsung ke konten utama

[SELAMAT JALAN PROF]

Hari itu Selasa 22 Januari 2019 pagi menjelang siang, setelah bertahun-tahun tak menyentuh gedung rektorat Universitas Mataram kaki ini bergegas ke lobi lantai I sekedar menyapa Satpam dan menginformasikan sudah janjian dengan Warek III Unram diatas. Sebelumnya saat diparkiran tadi saya sudah WhatsApp Sang Wakil Rektor untuk izin bertemu. 

Dilantai II sesampai didepan pintu ruangan ada dua meja dengan dua lelaki sekretaris masing-masing Warek I dan Warek III yang ruangannya memang berhadapan. Salah satu orang yang sama saat belasan tahun silam dan semua pasti mengenalnya bertanya, "Mau ketemu siapa wan?". Saya mengira sudah tak dikenal lagi. " Mau ketemu pak Warek III, sudah janjian". Lelaki paruh baya itu mempersilahkan sambil membukakan pintu dan mengantar kedalam.

Warek III yang sejak dulu kami akrab memanggilnya pak Nasir menyambut hangat dengan senyum dan gayanya yang khas. Setelah membuka percakapan saya minta nasehat dan bimbingan terkait pengelolaan asrama mahasiswa dimana saat itu saya diamanahkan menjadi pembina Asrama Mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa (UTS). Beliau banyak bercerita tentang kondisi dan permasalahan Mahasiswa sekarang. " Sekarang setelah dibagian kemahasiswaan saya baru merasakan bagaimana bapak harus ngurusin para aktivis yang beragam seperti kami dulu" kata saya.

Pembicaraan usai karena beliau sudah ditunggu untuk Ujian Thesis Mahasiswa bimbingannya. Kamipun berpisah setelah sempat foto bersama. 

Setahun terakhir saya sering berinteraksi dengan beliau karena tuntutan amanah saya di kampus UTS terakhir terkait Monev Eksternal PKM dan POMDA juga POMNAS dimana posisi beliau sebagai ketua BAPOMI NTB.

Hingga kabar itu tiba menjelang Isya hari ini di group WhatsApp WR III & WK BID KEMAHASISWAAN & ALUMNI.

" Aswrwbr Innalillahi wainna ilaihi rajiun telah berpulang kerahmatullah Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Natsir, SH. M. Hum (Wakil Rektor Bidang Kemahasisaan dan Alumni Universitas Mataram) pada hari Selasa tgl. 11 Pebruari 2020 Jam 18.30 wita di RSUD Kota Mataram. Almarhum akan dimakamkam pada hari Rabu tgl. 12 Februari 2019 di Mataram. Demikian berita dari Universitas Mataram".
 Saya tidak yakin karena baru tanggal 4 Februari 2020 lalu beliau dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Pidana Fakultas Hukum Unram.

Selamat jalan Prof, orang tua, guru dan teman kami ketika dikampus hingga saat ini. Semoga Husnul Khotimah terimakasih atas segala ilmu dan bimbingan selama ini.

11022020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[OJOL DAN BARA GERAKAN]

Saya sedikit telat membaca berita terkini aksi demo di Jakarta malam hari ini. Karena semalam sejak sebelum Maghrib ada agenda malam Jum'atan. Terutama peristiwa malam ketika Mobil Baracuda Brimob melindas hingga tewas seorang Ojek Online (Ojol) berjaket hijau yang berada ditengah massa aksi yang tengah membubarkan diri.  Dini hari saya kaget, sedih bercampur geram. Betapa polisi ini tidak bernurani (bukan oknum polisi, karena sudah nyata polisi). Walau sebelumnya juga dari video lain yang beredar di media sosial banyak kekerasan yang dilakukan terhadap demonstran. Tapi, tewasnya ojol ini benar-benar tidak dapat diterima dengan akal sehat. Kapolri secara langsung sudah meminta maaf dan propam akan memeriksa siapa pengendara baracuda dan polisi yang terlibat. Saya rasa tidak sesederhana dan gampang itu tanggung jawab seorang pemimpin tertinggi polisi.  Dalam setiap aksi dan pergolakan di dunia termasuk Indonesia. Kematian demonstran bisa menjadi percikan...

[KAMMI DAN LITERASI GERAKAN]

  Kampus merupakan tempat berkumpulnya banyak orang dari berbagai latar belakang. Disana pula titik beragam aliran pemikiran dan organisasi juga mengepakan sayapnya untuk merekrut para mahasiswa untuk menjadi anggotanya. Seperti muara yang mempertemukan energi muda dengan beragam gerakan yang dapat membuatnya berlabuh menuju peran dan tujuan yang diharapkan. Kisah Sebuah Pin Semester satu, tepatnya bulan Desember saya ikut rekrutmen pengkaderan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Daurah Marhalah 1 atau DM1 namanya. Awal-awal masuk kuliah, sebelum masuk organisasi itu tentunya. Senior saya di fakultas Bang Bayu Sasongko memberikan pin KAMMI. Masa itu atribut atau asesoris organisasi : pin, gantungan kunci, stiker, kaos masih sulit di dapat. Paling cuma jaket, itupun harga agak mahal dan setahun sekali dipesan bersama. Maklum jaman itu spanduk saja hurufnya masih harus digunting pakai kertas dan ditempel dengan lem pada bentangan kain. Usia KAMMI juga baru sepe...

[PRABOWO, BUKTIKAN ! JANGAN JANJI TERUS]

Episode yang membuat semua mata anak bangsa bahkan sudah tersiar ke media internasional, bagaimana Rantis Baracuda Brimob melindas pengemudi ojol hingga tewas bernama Affan Kurniawan, Kamis malam lalu. Ini bisa menjadi "martir". Seperti mahasiswa Arief Rahman Hakim 1966 dan empat pahlawan Reformasi 1998, yang kemudian kita semua tau berujung pada berakhirnya Soekarno dan tumbangnya Soeharto.  Sejak malam itu para pengemudi Ojol menunjukan solidaritas nya di depan Mako Brimob hingga pagi.  Aksi solidaritas kemudian menjalar ke beberapa daerah di tanah air pada hari Jum'at. Bukan saja pengemudi ojol saja, tapi mahasiswa dan rakyat ikut turun. Pengrusakan, terutama kendaraan dan kantor polisi tak bisa dihindari.  Presiden hingga Ketua DPR Puan memberikan pernyataan permohonan maaf ditambah kalimat, "Nanti kami akan perbaiki" hal-hal yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat. Lebih kurang demikian, ininya NANTI. Ini artinya berjanji.  ...