Saat pulang kampung kemarin saya dikagetkan dengan sebuah radio ditempat tidur didalam kamar. Ibupun memberi penjelasan, "Beberapa waktu lalu ibu bersih-bersih, ketemu radio itu. Coba cek masih bisa hidup gak? ".
Radio ini bapak belikan saat saya kelas 6 SD. Radio ini cukup kecil dan memakai satu baterai. Jadi gampang dibawa kemana saja termasuk mendengarkan sambil tiduran. Di banding radio kaset yang ada di ruang tamu ukurannya besar jadi agak ribet kalau dipindah-pindah.
Selain berita, ceramah, adzan maghrib (saat puasa), drama serial radio menjadi favorit saya. Drama serial Saur Sepuh, Tutur Tinular, bahkan Mak Lampir (Misteri gunung merapi) sempat saya dengar.
Salah satu gelombang radio favorit saya, Radio Asy-syafi'iah yang kerap menyiarkan ceramah agama. Salah satu yang saya dengar Sholawat Asyghil yang kemudian kami sering baca di mic (pengeras suara) masjid menjelang Maghrib atau Isya.
bacaan Sholawat Asyghil adalah sebagai berikut:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ وَأَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ وَعَلَي الِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
(Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa asyghilizh zholimin bidz zholimin wa akhrijna min bainihim salimin wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in).
Arttnya: “Ya Allah, berikanlah sholawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zalim dengan orang zalim lainnya. Selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan limpahkanlah sholawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau,”.
17122020
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar