“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan."
Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah.
Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.
Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berbagai wilayah Israel. Target utamanya adalah instalasi militer dan fasilitas intelijen Israel,
Peristiwa penyerangan H4M4S Palest!na ke !srael dengan nama Operasi Badai Al-Aqsha pada tanggal 7 Oktober 2023 yang silam, itu bukan aksi. Tapi, reaksi atas penjajahan, penindasan, blokade ekonomi dan bantuan kemanusiaan bahkan Genosida yang dilancarkan !srael selama puluhan tahun.
Dua contoh peristiwa di atas menunjukan, semua aksi pasti menuai aksi. Kenapa reaksi butuh waktu yang berbeda?
Butuh waktu untuk menghitung ulang kekuatan lawan dan menakar kemampuan diri untuk merespon. Menentukan cara reaksi yang tepat dan menohok bagi lawan. Dan menunggu momentum waktu yang pas untuk melakukannya.
Hal serupa juga terjadi pada konteks lebih kecil antar personal maupun institusi kecil hingga negara.
Jadi, berhati-hatilah pada mereka yang bereaksi diam terhadap aksi. Melawan dengan diam lebih berbahaya dibanding spontanitas.
Cordova Street A-03, 22 Juni 2025
#MariBerbagiMakna #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MemungutKataKata #Gerimis30Hari #Gerimis_Juni25_22 #IWANwahyudi
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar