Langsung ke konten utama

190 [SYUKURI TANPA TAPI]

 


“Nikmat dari-Nya mustahil dihitung dengan alat apa pun. Salah satu cara kian merasakan nikmat itu dengan beryukur.”

Pernah merasakan kapan nikmatnya bersyukur? Ketika menikmati sesuatu tanpa tapi.

Saat makan nasi hangat dengan ikan asin dan sambal. Kemudian muncul, TAPI kurang lengkap tidak ada sayur asem. Seketika itu pula level nikmat berkurang karena tertindih menu yang lebih nikmat.

Sewaktu motor yang berusia 20 an tahun dikemudikan sedang asyik melaju dijalan raya, terbersit, TAPI lebih enak kalau punya motor baru tak sebutut yang dimiliki. Wah langsung ambyar sebagian nikmatnya berkendara.

Ketika buku yang ditulis dengan susah payah terbit dan sedikit yang membeli, tiba-tiba terbayang. TAPI, lebih seru jadi penulis best seller buku-bukunya jadi buruan dan dicetak ulang. Kuota semangat menulis tiba-tiba drop.

Kerabat, kata tapi yang salah penempatannya akan menjadikan diri tak pernah merasa cukup dengan yang ada. Tak memiliki ujung untuk sebuah level kepuasan. Selalu ada saja pembanding yang disandingkan hingga yang ada cuma seberapa, yang diraih selalu kurang dan yang dimiliki tak pernah benar-benar disyukuri.


Padahal teorinya bukan begitu. Syukuri yang ada agar nikmat tak terhingga dirasa. Maka akan ditambah level dan volume apa yang ada oleh-Nya.

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras/pedih." (QS. Ibrahim: 7)

Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar menjelaskan bahwa dalam situasi apapun, bersyukur adalah kunci untuk mendapatkan nikmat yang lebih banyak. Bani Israil setelah bebas dari tirani Fir'aun seharusnya tetap berusaha dan tidak mengeluh jika apa yang mereka inginkan belum tercapai. Syukuri nikmat yang ada, maka Tuhan akan menambahkannya. Sebaliknya, jika hanya mengeluh karena merasa masih kurang atau belum berhasil mencapai apa yang diinginkan, maka hal ini dianggap sebagai kufur yaitu melupakan nikmat Allah SWT dan tidak mengenal rasa terima kasih.

Yuk, bersyukur apa pun yang ada dan alami, tanpa TAPI. Alhamdulillah.


Cordova Street A-03, 17 Juni 2025
#MariBerbagiMakna #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MemungutKataKata #Gerimis30Hari #Gerimis_Juni25_17 #IWANwahyudi
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...