Langsung ke konten utama

188 [TELADAN DULU, BARU MENGAJAK]

 


Pada poster aja sudah jelas tertulis acara Ahad pagi dimulai pukul 07.00 WITA. Namun semalam saya bertanya kembali pada grup WA peserta yang sudah mendaftar kegiatan pagi ini. Hanya memastikan saja. Karena jarang acara seminar dimulai sepagi itu. Dan dua panitia di grup itu merespon dengan jawaban mengaminkan jam 7. Baiklah, siapa takut. Walau sedikit ruang hati saya masih tidak percaya akan tepat waktu.

Pagi tadi saya berangkat dengan asumsi perjalanan normal, sebelum jam 7 sudah ditempat acara. Apa daya ada Car Free Day yang padat dan kegiatan lari di lokasi acara sehingga ada pengalihan lalu lintas, saya telat 15 menit. Datang tepat bersamaan dengan seorang pemateri seminar.

Wah, terbayang saya peserta yang telat, malu rasanya dengan peserta lain yang mahasiswa. Tiba di ruangan acara, ternyata masih sepi. Hanya ada dua panitia yang menyambut kami yang nyata-nyata telat seperempat jam itu.

Terulang lagi untuk ke sekian kali, peristiwa serupa ditempat dan acara yang berbeda.

Ada panitia yang tiba jam 8.00, terdengar suaranya bertanya pada yang lebih dulu hadir, "Mana panitia dan perseta yang lain?".

Bukan seharusnya kami yang lebih dulu tiba yang bertanya ke dia, "Ente dari mana aja molor? Peserta nunggu panitia atau panitia sambut peserta sih yang benar?"

Apa Anda pernah mengalami hal serupa? Tepat waktu, tapi dihukum menunggu kaum telat hingga acara molor.

======

Kemudian Ahad Malam ada acara juga di poster acara terpampang pukul 19.00 WITA mulainya. Waktu adzan Isya 19.15 WITA. Nanggung sekali ini mulainya, biasanya ba'da Isya.

Melihat pengalaman para kaum molor, saya berpikir ini strategi panitia. Cantumkan 19.00 padahal mulai 20.00. Seakan sudah melegalisasi molor massal memulai acara.

Lalu saya sampai lokasi 19.45, karena shalat Isya dulu, baru meluncur ke lokasi. Lagi-lagi macet tak terduga. Lokasi bersebelahan dengan asrama haji yang sedang ramai para penjemput jama'ah yang datang malam ini. Saya datang sebagai peserta kedelapan lebih awal dari narasumber.

Yes... Acara molor satu jam setengah dari jadwal. Benar dugaan saya.

Di akhir sesi tanya jawab seorang peserta yang mendapat kesempatan pegang mic pamungkas mengkritik narasumber yang datang telat, karena ia datang pukul 19.00 teng.  Yah wajar dan layak beliau mengkritik, karena hadir on time alias tepat waktu.

=====

Kerabat ada banyak situasi dalam kehidupan yang terbaik. Kadang orang baik harus sangat mentolerir kaum yang semena-mena melakukan kesalahan secara berjamaah hingga menjadi kebiasaan buruk yang secara tidak tertulis dianggap wajar.

Bagaimana cara mengubahnya? Dengan melakukan pada diri sendiri dulu, baru meminta orang lain mengikuti. Sebaik-baik cara dengan keteladanan bukan dengan riuh dan berisik seperti tong kosong nyaring bunyi nya.

"Wahai orang-orang beriman! Mengapa kamu mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan." (QS. As-Saff ayat 2-3)

Cordova Street A-03, 15 Juni 2025


Komentar

Postingan populer dari blog ini

07 [EMAS ACEH UNTUK INDONESIA] Gerimis Desember

  Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno berpidato di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), salah satu isinya meminta rakyat Aceh menyumbang untuk Republik yang masih rentan karena kekosongan kas negara. Kemudian para Teungku dan tokoh Aceh ikut turun tangan, diantaranya Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan pengaruhnya dan Teungku Nyak Sandang yang saat itu masih berusia 23 tahun, berinisiatif menjual emas dan tanah miliknya. Kemudian diikuti oleh para saudagar kaya Aceh hingga rakyat kecil pun banyak berkontribusi menyumbang emas yang disimpannya secara sukarela.   Pada akhir kunjungannya 20 Juni 1948 dari rakyat Aceh terkumpul 20 kilogram emas dan setidaknya tidak kurang 120 ribu dolar Singapura untuk membeli sebuah pesawat Dakota pertama milik republik yang diberi nama RI-001 Seulawah. (Buku “Pemuda Inspirasi Wajah Negeri” halaman 22-23). Banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara akhir bulan November lalu memakan korban lebih dari 900 jiwa meninggal ...

12 [BUKU KARYA KOMUNITAS] Gerimis Desember

  Buku karya para pegiat menulis tentu sudah biasa. Buku karya komunitas literasi, itu harus karena merupakan pembuktian. Buku tulisan komunitas menulis, tidak aneh. Yang malahan aneh jika komunitas menulis tidak memproduksi tulisan dan melahirkan buku karya. Bulan lalu alhamdulillah bersua dengan buku "Bukan Kisah Biasa, Perjalanan Cinta Para Pejuang Al-Qur'an" dan berjumpa salah seorang penulisnya Mbak Rahayu Praya Ningsih . Bukunya masih hangat, terbit bulan November lalu. Berisi 25 tulisan dari 14 penulis pegiat Al-Qur'an pada Graha Alquraniyah Mataram. Isinya terkait kisah-kisah inspiratif dan berenergi yang tercecer dari aktivitas mereka pada zona pengabdiannya tersebut. Walau saya dulu pernah membaca cemoohan seorang akademisi, "Nulis buku kok banyak sekali penulisnya?". Saya dalam hati bertanya balik, "Emang ada larangannya dan haram?". Mungkin si akademisi lupa ini buku, bukan jurnal yang punya batasan jumlah penulis. Selalu angkat to...

13 [SAKIT DAN MINDSET] Gerimis Desember

  Akhirnya harus konsultasi ke dokter setelah tiga hari mencoba survive dengan batuk dan radang tenggorokan. Biasa akhir-akhir ini penyakit musim cuaca tak menentu banyak mencari tempat di masyarakat, macam batuk, flu, radang, demam dan sekawanan nya. Dan saya beruntung beberapa dokter tempat meminta "racikan" penyembuh selalu memberi ruang bertanya dan dapat pencerahan lebih banyak dari waktunya memeriksa di atas ranjang pemeriksaan. Saya sampaikan, coba-coba saya lihat di dunia maya tentang sakit yang diderita. Terkait penyebab, gejala, efek samping dan pengobatannya. Si dokter memberi saran agar tidak sepenuhnya mengikuti hal itu. Sebab tanpa didasari pemeriksaan terhadap pasien yang membaca, tiap pasien tidak sama persis gejalanya. Apalagi kemudian video-video di media sosial itu mempengaruhi mindset dan alam bawah sadar hingga menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan berlebihan pada sakit yang di derita. Ujungnya kepikiran dan membuat tubuh lebih cepat drop. Kami tutup ...