Langsung ke konten utama

187 [SURAT DAN KANTOR POS]

 

Kantor Pos, bagi sebagian besar generasi Z (gen Z) sepertinya kalah bersaing dengan berbagai perusahaan ekspedisi yang menjamur dan siap mengantar paket hingga hari Minggu sekali pun. Hingga tahun 2004 saya masih menjadikan kantor Pos sebagai sarana mengirim surat. Iya menulis surat pada orang tua. Maklum saat itu menjadi mashasiswa di tanah rantauan.

Ada tiga kantor Pos yang setidaknya mewarnai sebagian sejarah hidup saya. kantor Pos Uma Me'e (sekarang kantor Pos Belo, kecamatan Palibelo), kantor Pos Jl. Soekarno-Hatta (Timur SMAN 1 Kota Bima) dan kantor Pos Unram/Universitas Mataram (samping lapangan atletik Lawata, Mataram). Untuk yang terakhir memang demikian nama kantor pos nya KCP Mataram-Unram.

Dalam sejarah Indonesia, kantor Pos pertama didirikan di Batavia (sekarang Jakarta) pada tanggal 26 Agustus 1746, oleh Gubernur Jenderal G.W Baron van Imhoff dengan tujuan untuk lebih menjamin keamanan surat-surat penduduk, terutama bagi mereka yang berdagang dari kantor-kantor di luar Jawa dan bagi mereka yang datang dari dan pergi ke Negeri Belanda.

Kini kantor pos yang dulu ada di seluruh kecamatan di Indonesia, harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk bersaing dengan perusahaan ekspedisi lainnya. Walaupun perusahaan BUMN dan lebih awal memiliki sarana penunjang, jika pelayanan jauh bersaing dengan swasta, bersiaplah untuk kehilangan banyak pelanggannya.

Kantor pos bagi saya juga indentik dengan surat. Yah, menulis tangan surat menjadi sebuah aktivitas sejak SMP bagi saya. Dulu ada kartu pos semacam kartu ucapan selamat Idulfitri/lebaran yang dikirim untuk keluarga dan sahabat. Saat SMA ikut acara yang diadakan kantor Pos dan mulai menulis surat pada sahabat pena. Sebuah aktivisme berkenalan dengan cara mengirim surat pada sahabat di seluruh Indonesia yang biodatanya telah disediakan dalam buku sahabat pena oleh kantor pos. Saat SMA, terjadi Reformasi di negeri kita dan pelaksanaan pemilu pertama 1999. Saya mengirimkan surat pada beberapa tokoh nasional, dan salah satu balasan resminya dari Prof. Yusril Ihza Mahendra dengan kertas surat berkop Menteri Hukum dan Perundang-undangan RI.

Aktivisme menulis surat kini tergeser oleh layanan pesan digital melalui media sosial. Dengan bahasa yang singkat dan kadang “krisis” kesantunan dalam berinteraksi. Dari menulis surat ini saya mendapatkan banyak manfaat.

Pertama, meningkatkan keterampilan menulis dan berkomunikasi. Menulis berarti kita memilih kata dan menyusun kalimat hingga pesan dapat sampai dan dimengerti oleh tujuan. Berani mengungkapkan dan menyampaikan sesuatu pada orang lain.

Kedua, melatih kesantunan dan membangun hubungan. Di sekolah kami diajarkan sistematika menulis surat, kalimat-kalimat pembuka dan menyapa hingga penutup surat. Dari sana adab dan kesantunan berkomunikasi tertanam hingga dapat membuka dan mempererat hubungan. Tau menempatkan bahasa dan kata yang ditulis bagi lawan bicara yang seusia, lebih tua dan lebih muda.

Ketiga, menjadi arsip yang otentik. Surat-surat tulisan tangan menjadi lembaran yang memiliki nilai sejarah yang orisinal, asli dan paten. Keasliannya tak perlu dipertanyakan, karena sudah tulisan tangan langsung, juga dibubuhi tandatangan asli.

Dari kantor pos dan surat tulisan tangan, kita harus banyak belajar. Untuk bertahan butuh adaptasi dan inovasi. Agar eksis, adab dan kesantunan merupakan nilai mata uang yang diterima oleh siapa pun.


Cordova Street A-03, 14 Juni 2025
#MariBerbagiMakna #reHATIwan #reHATIwanInspiring #MemungutKataKata #Gerimis30Hari #Gerimis_Juni25_14 #Surat #KantorPos #Kampus #IWANwahyudi
@gerimis30hari @ellunarpublish_ @rehatiwan @rehatiwaninspiring
www.rehatiwan.blogspot.com
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...