Langsung ke konten utama

144 [HARI PUISI]

 





Saya tak mahir membaca puisi apalagi menulis puisi. Tapi setidaknya pernah. Saat Sekolah Dasar (SD), tiap penghujung bulan Sya'ban di mushalla tempat saya mengaji akan di adakan acara menyambut Ramadan. Selama sebulan itu jadwal ngaji yang berdurasi dari bakda Maghrib hingga Isya akan libur. Saya selalu mendapat jatah membaca puisi yang sudah disiapkan jauh-jauh hari oleh ustadz. Nas, sang guru ngaji.

Waktu SMP, pelajaran Bahasa Indonesia membahas tentang puisi. Masih membekas hingga kini puisi "Aku" dan "Krawang-Bekasi" karya Chairil Anwar. Anak sekolah masa itu pasti tau puisi-puisi ini. Mulai saat itu hingga SMA, saya coba corat-coret kata menyusun puisi. Tak mudah memang karena memiliki kaidah nya tersendiri. Berat, bagi saya saat itu.

Hingga sekarang cuma ada belasan puisi yang saya hasilkan. Sebagiannya karena ada kewajiban menulisnya untuk mengikuti antologi bersama.




Di Indonesia Hari Puisi diperingati sebanyak dua kali. Keduanya tak lepas dari sosok penyair Indonesia Chairil Anwar. Hari Puisi Nasional diperingati merujuk pada tanggal wafatnya Chairil Anwar 28 April 1946 dan Hari Puisi Indonesia diperingati sesuai lahirnya 26 Juli 1922.

https://rehatiwan.blogspot.com/2021/04/chairil-anwar-pemberontak-yang-ingin.html

Usianya tak sampai genap 27 tahun, ia mati muda. Jika masih hidup tahun ini ia berusia 103 tahun. Karyanya akan terus dikenang hingga "ingin hidup seribu tahun lagi" sebagaimana puisinya.

Selamat Hari Puisi Nasional

Cordova Street A-03, 28 April 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...