Langsung ke konten utama

010 [KODE IDENTITAS BUKU]

 


“Setiap buku selain memiliki branding tersendiri, harus mempunyai nomor dan kode identitas resmi yang membedakannya dengan yang lain. Biar tidak sama dengan buku diary atau catatan pribadi.”

 

Selepas Shalat Dzuhur kemarin penerbit menghubungi bahwa ISBN buku saya yang sedang proses terbit sudah keluar dari Perpusnas RI. Alhamdulillah itu artinya semua syarat telah terpenuhi untuk sebuah buku terbit, selanjutnya naik cetak dan bisa menjumpai para pembacanya.

Pertengahan 2010, seorang teman menyusun buku, setelah naskah selesai proses kemudian dibantu seorang teman lain yang biasa menjadi editor dan menerbitkan buku, penulis pula. Buku kemudian dicetak dan ada bantuan dana dari pejabat juga. Senang sekali bahkan launchingnya cukup meriah. Beberapa tahun kemudian baru sadar buku tidak memiliki ISBN. Artinya buku itu sama saja dengan mencetak dan jilid ditempat fotokopi di samping kampus, tanpa identitas dari lembaga resmi.

Tahun 2016, ada teman berbeda. Punya naskah, kemudian meminta bantuan seseorang yang memang mempuni dan penulis buku ternama untuk proses penerbitannya. Lumayan banyak dicetak. Kemudian hari, buku nan bagus dan acara peluncurannya menghadirkan beberapa tokoh itu terciduk tidak ber-ISBN.

Apa sih ISBN ini kok penting banget?

Dari situs Perpusnas RI, International Standard Book Number (ISBN) adalah kode pengidentifikasian buku yang berisi judul, penerbit, dan kelompok penerbit. ISBN terdiri dari deretan angka 13 digit sebagai pemberi identifikasi terhadap satu judul buku yang diterbitkan oleh penerbit. Ia kode identitas sebuah buku, satu buku memiliki satu nomor ISBN yang berbeda dengan buku lain. ISBN diberikan oleh Badan Internasional ISBN yang berkedudukan di London, Inggris. Nah, di Indonesia Badan Nasional ISBN yang berhak memberikan ISBN kepada penerbit yang berada di wilayah Indonesia adalah Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI.

Barcode/kode dan nomor ISBN sebuah buku biasanya diletakan pada bagian bawah sampul belakang/back cover, verso (dibalik halaman judul/halaman copyright) dan spine (punggung buku) untuk buku tebal jika memungkinkan.

Bagi siapapun yang menerbitkan buku, pastikan memiliki nomor ISBN yang biasanya diurus langsung oleh penerbit. Cek ISBN buku mudah sekali, kunjungi situs Perpusnas RI, masukan judul buku atau nama penulis, maka akan muncul ISBN buku tersebut.

Jangan sampai buku karya anda atau milik anda, tidak berISBN. Bahkan ada penerbit yang “nakal” loh, cuma fotokopi dan jilid buku biasa aja seperti pengalaman teman saya diatas. Selamat berkarya semuanya.

Rumah Merpati 22, 10012025. 08:44

#MariBerbagiMakna #30HariBercerita #30HBC2510 #reHATIwan #reHATIwanInspiring #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi @30haribercerita @rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring

www.rehatiwan.blogspot.com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

198 [MELAWAN DENGAN DIAM]

“Reaksi tak selamanya berupa aktivitas membalas. Diam pun merupakan pilihan reaksi dalam bentuk damai yang tidak dapat disepelekan." Ada aksi, maka akan ada reaksi. Reaksi ada yang berbentuk spontan dan ada yang dipersiapkan. Reaksi yang dipersiapkan ada kalanya dalam waktu dekat atau waktu lambat. Bahkan saking lambatnya banyak yang mengira reaksi diam sebagai pasrah dan kalah. Ketika serangan pertama !srael ke Iran yang memicu peperangan keduanya selama sembilan hari terakhir, dilaporkan terjadi di Teheran pada Jumat (13/06), sekitar pukul 03:30 waktu setempat. Dengan “Operasi Singa Bangkit" (Operation Rising Lion) mereka mengerahkan lebih dari 200 pesawat tempur yang menjatuhkan lebih dari 330 amunisi ke sekitar 100 target di seluruh Iran.  Tak menunggu lama, pada Jumat malam itu juga melalui Operasi yang diberi nama Operation True Promise III, Iran meluncurkan serangan balasan besar-besaran yang terdiri dari lebih dari 150 rudal balistik dan 100 drone ke berba...

199 [KOPI DAN CERITA]

Saya bukan pecandu kopi, bila tidak minum dalam takaran atau porsi tertentu setiap hari akan tidak karuan rasa diri bahkan pusing. Cuma penikmat tipis-tipis.  Dari beberapa hari yang lalu, pengen sekali meneguk Kopi Sevel, kopi 7 elemen salah satu produk HNI. Dulu namanya kopi Radiks, sejak tanggal 21 Desember 2023 berganti nama. Namun, tetap mempertahankan 7 elemen herbal yang sama dengan Kopi Radiks, yaitu biji, akar, batang, kulit, daun, bunga, dan buah.  Hal itu yang menyebabkan Ahad Sore, 22 Juni 2025 kemarin saya merapat ke berugak pendopo beliau di Karang Baru, Mataram. Selain sudah lama juga tidak kopi darat, hanya kopi online di udara maya.  Pertama jumpa dengan Bang Herwan Kjt  @herwansangjiewa (baju hitam) tahun 2016 silam saat menunggui ibu yang dirawat inap di Rumah Sakit Harapan Keluarga (RSHK) Mataram. Beliau salah satu karyawan di sana sejak 2021 hingga 2019. Hari itu shalat Jum'at perdana di Masjid RSHK dengan disain uniknya dari bambu....

200 [NASKAH UNTUK PRABOWO]

“Dengan buku saya bisa pergi kemanapun di dunia, saya bisa belajar dari pengalaman manusia selama ratusan tahun.” (Prabowo Subianto) Saya memasuki ruangan itu dengan mendekap beberapa naskah buku yang sudah diamplop masing-masing. Selain naskah saya juga ada beberapa naskah teman. Kemudian menyerahkannya pada seseorang dalam ruangan salah satu hotel yang memang khusus untuk beberapa orang dengan ditengahnya ada meja rapat yang memanjang dikelilingi oleh mereka.  Beberapa waktu kemudian masuk sosok yang kini menjadi orang nomor satu di negeri ini, Prabowo Subianto. Saya juga kaget, tak menyangka, awalnya hanya diminta serahkan pada staf kepresidenan disalah satu ruangan hotel. Setelah duduk diantara kursi di meja rapat, seseorang menyodorkan selembar kertas pada Mr. President. Setelah sekilas membaca, ia melirik kearah saya duduk beliau tiba-tiba bertanya, “Loh, Wan buku kamu mana? Kok g ada”. Saya dengan singap berdiri dan melangkah kesamping beliau untuk melihat lembar...