Sepanjang hari kemarin, tiba tiga
kiriman paket dari orang dan daerah berbeda, pun dari kurir ekspedisi yang tak
sama. Sebut saja ekspedisi Lion Parcel, J&T dan JNE yang datang
berturut-turut pagi, siang dan sore. Saya jadi teringat saat sekolah dan masa
awal kuliah, urusan perpaketan biasanya lewat kantor pos, ekspedisi Kertagaya
Pusaka dan TIKI. Sekarang jauh lebih banyak jumlah ekspedisi dan layanan yang
memanjakan konsumen.
Pos Indonesia, Kertagaya Pusaka dan TIKI
sekarang nyaris tak terdengar. Terutama BUMN Pos Indonesia yang memiliki
infrastruktur lengkap dan SDM hingga pelosok kecamatan se-Indonesia sejak dulu.
Nasibnya kini agak memperihatinkan hanya ramai saat pencairan dana bantuan
untuk orang miskin. Kenapa itu bisa terjadi?
Perkembangan dunia selalu berubah
tiap waktu, baik kebutuhan dan alat pemenuhan kebutuhan itu. Bila elemen yang
ada didalamnya tidak dapat menyesuaikan diri, maka akan ditinggalkan. Perlu
adaptasi dan inovasi, bukan berarti harus meninggalkan karakter BUMNnya dan
menjadi swasta bagi Pos Indonesia. Contoh kecil saja, beberapa ekspedisi tetap
menerima dan mengantar paket walau dihari libur Sabtu-Minggu. Bila waktu
malahan saya menerima paket menjelang Maghrib, jauh melebihi jam pulang kantor.
Hal serupa berlaku pula pada kehidupan
tiap personal. Sebagaimana ditegaskan oleh Ali bin Abi Thalib ra, “Berperilaku
baik dan beradaptasilah dengan masyarakat dalam setiap hal selama bukan
maksiat.” Kemudian belakangan populer peribahasa, “Andai tidak ada adaptasi
(dalam pergaulan) niscaya manusia akan sirna.”
Kenali diri dan lingkungan
kemudian beradaptasilah agar tetap eksis dan bermanfaat, tanpa membuang
jatidiri.
Rumah Merpati 22, 19 Januari 2025, 11:16
#MariBerbagiMakna
#30HariBercerita #30HBC2519 #reHATIwan
#reHATIwanInspiring #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi @30haribercerita
@rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwaninspiring
Komentar
Posting Komentar