Awal
mengenal junior satu ini karena dalam satu organisasi Unit Kegiatan Mahasiswa
(UKM) Lembaga Dakwah Kampus (LDK) Baabul Hikmah Universitas Mataram. Saya
pernah mengisi training Latihan Manajemen Dakwah (LMD) dan ia menjadi salah
satu pesertanya. Lalu saat tahun 2014-2015 kami membuat semacam tim training khusus untuk memfasilitasi
kegiatan tersebut. Agar mudah saja baik dari materi training, konsep training,
trainer yang mengisi dan penilaian sama standarnya, karena LMD dilaksanakan
disemua fakultas.
Saat itu ia sudah sibuk merintis
dan mengelola Bimbingan Belajar (Bimbel). Bimbel yang dirintis sejak tahun 2010
diberi nama “Bimbel Master”. Nama Master
disematkan mewakili visi dari bimbel yang mencita-citakan sebuah konsep belajar
yang tuntas dari SD hingga SMA. Ibarat jika semua alurnya lengkap maka peserta
akan jago alias jadi master.
Seiring
berjalannya waktu, apalagi kemudian wabah pandemi covid-19 membuat semua
aktivitas termasuk proses belajar pun menerapkan konsep baru secara daring atau
online hingga berpengaruh pada semua Bimbel yang ada. Tak terkecuali Bimbel
Master yang memilih berdamai dengan keadaan hingga harus menurun
perkembangannya.
Jauh
sebelum itu, pada tahun 2017, Muh. Subhan Wathan bersama sang istri, Nurul
merintis dan mendirikan TKIT Ar-Rahman. Mengajar dan mendidik seakan tak bisa
dilepaskan dari kehidupan mereka berdua. Dari rumah kontrakannya di Jl. Pinang
Raya Gang Bimbel No.44 Moncok Karya, Pejarakan Karya Kecamatan Ampenan Kota
Mataram ide itu mereka wujudkan sekolah yang memiliki motto “Berakhlak, Sehat
dan Berprestasi”.
Selain
mengkonsep sekolah taman kanak-kanak, mereka juga menerbitkan buku yang
memudahkan para siswa untuk menguasai calistung (baca, tulis, hitung). Buku
yang diberi nama MAMA (Mudah Membaca) dibuat dua jilid. Jilid I untuk permulaan
bagi siswa yang berumur 4 hingga 4,5 tahun dan Jilid II untuk siswa yang
berusia 5 hingga 6 tahun.
Jika
sekolah lain menggunakan buku yang sudah beredar, mereka mencoba meracik dengan
pengalamannya mengajar dan mengisi berbagai pelatihan selama ini. Al hasil buku
MAMA ini juga diadobsi oleh sekolah lain hingga Lombok Timur dan KSB (Kabupaten
Sumbawa Barat). Dan tentu sebelum menggunakan buku ini para guru harus
mendapatkan pelatihan khusus menerapkan buku tersebut dari mereka berdua.
Mendidik
manusia adalah investasi berharga dimasa depan, menerbitkan buku karya ialah
mengabadikan usia. Dan keduanya tak akan terputus sebagai amal jariyah.
Komentar
Posting Komentar