Hari ke-2 Bersama Kang Syamsudin Kadir
Pagi ini gas bermotor ke Pondok Pesantren Nurul Hakim, Kediri Lombok Barat. Tepatnya di Ma'had Aly. Ketika sampai saya disambut ustadz muda yang energik. Kadang kalau salah kita tidak bisa bedakan mana santri dan ustadznya, saking mudanya.
Sambil menunggu kang Kadir yang otw kami banyak mengobrol terkait kepenulisan itu sendiri, hubungan kepenulisan dengan akreditasi sekolah atau kampus, kegiatan pengabdian masyarakat yang berpotensi bisa diterbitkan menjadi buku.
Ternyata juga beliau sedang menunggu-nunggu buku karyanya yang dibawa oleh kang Kadir. Judulnya "Meniti Jalan Surga, Risalah untuk Sahabat." Buku buah karya ketika di Malaysia. Wah pernah jadi TKI dong. Tentu tidak verguso. Beliau memdapat kepercayaan sebagai pemateri tetap dalam kajian tema-tema keislaman sekaligus menjadi imam di masjid Al Wahdah Kuala Lumpur.
Beliau selain pengajar di Ma'had Aly Darul Hikmah Nurul Hakim, juga menjadi Dekan Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Nurul Hakim (IAI NH). Tidak perlu diragukan kapasitas beliau. Di Ponpes Al-Ishlahuddiny Kediri beliau berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur'an 30 Juz di usia 16 tahun. Makin merinding saya. Dari kalemnya ternyata menyimpan kedahsyatan.
Bertemu dengan para penulis, seperti apapun karya mereka bagi saya menjadi suntikan energi untuk terus menerus menulis. Apalagi penulis yang kisah hidup dan prestasinya menginspirasi.
Kesibukan lain beliau kini menjadi Ketua Pelaksana Harian Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (Dewan Dakwah) provinsi NTB. Dan mohon do'anya pekan depan beliau akan ujian promosi doktoral di Program Doktor (S3) UIN Mataram. Semoga lain kesempatan bisa bertemu dan banyak sharing lagi ustadz.
Menutup perjumpaan kami saling membubuhkan tanda tangan dibuku
yang akan kami tukar.
25052024
#MariBerbagiMakna #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi
@inspirasiwajahnegeri @rehatiwan @iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar