Silaturahim
ke orangtua alumni mahasiswa Universitas Teknologi Sumbawa
@universitasteknologisumbawa (UTS) H. Sabdi Muksin di Lingsar Lombok Barat. Kedua anak
laki-laki beliau alumni UTS.
Selain nostalgia, obrolan terfokus pada menelisik karakter
dan tantangan antar generasi juga proses dinamis pergantian generasi. Serius
amat pembahasannya bang. Karena dengan tema itu yang bisa menjembatani beliau,
saya dan generasi saat ini (anak-anak beliau).
Sebagian aspek ada langkah maju generasi Z terutama dalam
komunikasi dan digital. Dampak Ecommerce tak lagi memandang usia dalam meraih
kemapanan finansial. Diam-diam para gen Z ini sudah berpenghasilan melebihi
seniornya walaupun sudah menjadi ASN puluhan tahun misalnya. Tapi ada aspek
kematangan interaksi sosial dan leadership yang sangat-sangat perlu di
dampingi.
Secara umum kepemimpinan publik hari ini masih mayoritas
diduduki oleh kaum usia tua (sudah dipanggil kakek karena sudah punya cucu).
Lepas dari beberapa posisi yang cepat regenerasinya. Namun, tidak sebanyak dan
masif angkatan para "kakek" ini dulu mulai menduduki amanah publik
masa belianya.
Antara ketidak siapan generasi sekarang atau kebelum
relaan/percayaan memberi tongkat estafet dari pendahulunya. Yang muda sadar
untuk segera memantaskan diri, para pendahulu lebih bijak menyiapkan pengganti.
Selain faktor antara senior dan junior, ada penerimaan
sosial yang juga menentukan dalam kontestasi kepemimpinan. Senior sudah
membimbing dengan telaten dan jalan sudah dibuka, tapi jika faktor popularitas
dan elektabilitas di masyarakat si junior rendah, bisa hilang ini barang.
"Setiap jaman ada orangnya, dan setiap orang ada
jamannya", ungkapan bukan hanya digunakan untuk menuntut hak kepemimpinan
sebuah generasi atas statusquo semata. Tapi, harus dibawa pada pendekatan
menyiapkan diri sesuai dengan karakter jaman dan kebutuhan saat itu.
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan generasi tersebut dalam membimbing dan
menyiapkannya. Menjadi benang merah atau jembatan antar generasi yang bijak
dalam proses pewarisan kemampuan leadership, tidak memaksa secara copypaste
semua cara lama dan tidak juga menerima 100% style/gaya kekinian.
Ada jatidiri yang sama harus tertanam kokoh dan tak boleh
terkikis pada semua generasi. Gunakan cara, pendekatan dan metode yang sesuai
dan dipahami oleh generasi tersebut. Cover boleh berubah sesuai selera jaman,
tapi isi dan gizi harus terpenuhi sesuai proporsi.
30042024
#MariBerbagiMakna #InspirasiWajahNegeri #reHATIwan #IWANwahyudi
rehatiwan @inspirasiwajahnegeri @rehatiwan
@iwanwahyudi1
Komentar
Posting Komentar