Langsung ke konten utama

[TANPA BUMI]


“Semua yang gratis biasanya akan kurang dihargai karena tanpa ada pengorbanan dan perjuangan mendapatkannya. Itu yang membuat manusia kian serakah merusak bumi.”

Ingat benar kelangkaan tabung dan oksigen saat wabah pandemi memuncak beberapa tahun yang lalu. Setiap orang yang keluarganya menderita covid-19 merupaya kemana-mana mencarinya. Di satu sisi rumah sakit pun kekurangan stok oksigen. Berapapun biaya akan dikeluarkan asal mendapatkan oksigen tersebut. Oksigen ini menjadi salah satu faktor banyaknya pasien tak terselamatkan. Bumi pasti ngomong, "Jika setiap oksigen yang kau hirup berbayar, manusia mau menukarnya dengan apa?"

Tetiba oksigen langka padahal masih berpijak di bumi yang sama dengan sebelumnya tanpa ada pengurangan jatah oksigen di bumi oleh Tuhan. Seketika manusia tertampar bahwa oksigen yang banyak disekeliling tak bisa menolong, kecuali yang sudah dimasukan kedalam tabung. Bumi pasti berkata, "Jika situasi kepepet manusia akan sadar tanpa harus diceramahi, tapi bila normal akan lupa bahkan jahat."

Setelah pandemi berlalu, eh kambuh lagi karakter manusia. Merasa oksigen mudah dihirup dimana-mana, tapi kelakuan menebang pohon di hutan sebagai paru-paru dunia secara brutal. Bumi pasti menggerutu, "Dasar manusia memang biang kerusakan sepertu sudah di ingatkan sejak awal oleh Sang Pencipta."

10 Negara Penghasil Emisi Karbon Dioksida Tertinggi di Dunia:
1. Tiongkok - 32.88 %
2. Amerika Serikat - 12.6 %
3. India - 6.99 %
4. Rusia - 4.96 %
5. Jepang - 2.81 %
6. Indonesia - 1.80 %
7. Iran - 1.78 %
8. Jerman - 1.75 %
9. Korea Selatan - 1.65 %
10. Arab Saudi - 1.58 %

Bumi akan mengingatkan, "Semakin besar kekuasaan yang dimiliki, maka potensi menjadi perusak bumi akan semakin ugal-ugalan dan tak terkendali."

Tanggungjawab akan bergaris lurus dengan sebesar apa ketergantungan terhadap sesuatu. Selama bumi memasang tarif gratis, maka manusia kian banyak dan besar melakukan kerusakan. Mereka lupa jika tanpa bumi, akan hidup dimana?

27012024, 17:17
#MariBerbagiMakna #30haribercerita #30hbc2427 #30hbc24bumi #reHATIwan #InspirasiWajahNegeri #IWANwahyudi #alfamartsahabatbumi
@30haribercerita @inspirasiwajahnegeri @rehatiwan @iwanwahyudi1

Komentar

Postingan populer dari blog ini

07 [EMAS ACEH UNTUK INDONESIA] Gerimis Desember

  Pada 16 Juni 1948, Presiden Soekarno berpidato di Kutaraja (sekarang Banda Aceh), salah satu isinya meminta rakyat Aceh menyumbang untuk Republik yang masih rentan karena kekosongan kas negara. Kemudian para Teungku dan tokoh Aceh ikut turun tangan, diantaranya Teungku Muhammad Daud Beureueh dengan pengaruhnya dan Teungku Nyak Sandang yang saat itu masih berusia 23 tahun, berinisiatif menjual emas dan tanah miliknya. Kemudian diikuti oleh para saudagar kaya Aceh hingga rakyat kecil pun banyak berkontribusi menyumbang emas yang disimpannya secara sukarela.   Pada akhir kunjungannya 20 Juni 1948 dari rakyat Aceh terkumpul 20 kilogram emas dan setidaknya tidak kurang 120 ribu dolar Singapura untuk membeli sebuah pesawat Dakota pertama milik republik yang diberi nama RI-001 Seulawah. (Buku “Pemuda Inspirasi Wajah Negeri” halaman 22-23). Banjir dan longsor yang menimpa Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara akhir bulan November lalu memakan korban lebih dari 900 jiwa meninggal ...

13 [SAKIT DAN MINDSET] Gerimis Desember

  Akhirnya harus konsultasi ke dokter setelah tiga hari mencoba survive dengan batuk dan radang tenggorokan. Biasa akhir-akhir ini penyakit musim cuaca tak menentu banyak mencari tempat di masyarakat, macam batuk, flu, radang, demam dan sekawanan nya. Dan saya beruntung beberapa dokter tempat meminta "racikan" penyembuh selalu memberi ruang bertanya dan dapat pencerahan lebih banyak dari waktunya memeriksa di atas ranjang pemeriksaan. Saya sampaikan, coba-coba saya lihat di dunia maya tentang sakit yang diderita. Terkait penyebab, gejala, efek samping dan pengobatannya. Si dokter memberi saran agar tidak sepenuhnya mengikuti hal itu. Sebab tanpa didasari pemeriksaan terhadap pasien yang membaca, tiap pasien tidak sama persis gejalanya. Apalagi kemudian video-video di media sosial itu mempengaruhi mindset dan alam bawah sadar hingga menimbulkan kekhawatiran dan ketakutan berlebihan pada sakit yang di derita. Ujungnya kepikiran dan membuat tubuh lebih cepat drop. Kami tutup ...

12 [BUKU KARYA KOMUNITAS] Gerimis Desember

  Buku karya para pegiat menulis tentu sudah biasa. Buku karya komunitas literasi, itu harus karena merupakan pembuktian. Buku tulisan komunitas menulis, tidak aneh. Yang malahan aneh jika komunitas menulis tidak memproduksi tulisan dan melahirkan buku karya. Bulan lalu alhamdulillah bersua dengan buku "Bukan Kisah Biasa, Perjalanan Cinta Para Pejuang Al-Qur'an" dan berjumpa salah seorang penulisnya Mbak Rahayu Praya Ningsih . Bukunya masih hangat, terbit bulan November lalu. Berisi 25 tulisan dari 14 penulis pegiat Al-Qur'an pada Graha Alquraniyah Mataram. Isinya terkait kisah-kisah inspiratif dan berenergi yang tercecer dari aktivitas mereka pada zona pengabdiannya tersebut. Walau saya dulu pernah membaca cemoohan seorang akademisi, "Nulis buku kok banyak sekali penulisnya?". Saya dalam hati bertanya balik, "Emang ada larangannya dan haram?". Mungkin si akademisi lupa ini buku, bukan jurnal yang punya batasan jumlah penulis. Selalu angkat to...